AS Bakal Kerahkan Rudal Jarak Jauh ke Jerman, Termasuk Tomahawk
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) akan menempatkan rudal-rudal jarak jauh di Jerman mulai tahun 2026 dan seterusnya. Senjata-senjata tersebut, termasuk sistem SM-6 dan Tomahawk.
Keputusan pengerahan senjata berbahaya itu diumumkan kedua pemerintah di Gedung Putih pada hari Rabu.
Sekadar diketahui, SM-6 dan Tomahawk merupakan rudal yang dilarang di benua Eropa sampai Washington membatalkan perjanjian penting era Perang Dingin pada tahun 2019.
"Amerika akan memulai pengerahan kemampuan penembakan jarak jauh secara episodik dari Satuan Tugas Multi-Domain di Jerman pada tahun 2026, sebagai bagian dari perencanaan penempatan kemampuan ini secara berkelanjutan di masa depan," bunyi pernyataan yang diterbitkan Gedung Putih.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah pembicaraan antara pejabat Amerika dan Jerman pada pertemuan puncak tahunan NATO di Washington pada hari Rabu.
Rudal anti-udara SM-6 memiliki jangkauan hingga 460 km (290 mil), dan rudal jelajah Tomahawk dapat menyerang sasaran yang berjarak lebih dari 2.500 km.
Gedung Putih mengatakan bahwa senjata hipersonik yang sedang dikembangkan juga akan ditempatkan di Jerman. "Dan akan memiliki jangkauan yang jauh lebih jauh dibandingkan senjata yang ada di darat saat ini di Eropa," katanya, yang dilansir Reuters, Kamis (11/7/2024).
AS belum berhasil meluncurkan senjata hipersonik, dan telah membatalkan setiap proyek hipersonik sejak uji coba pertamanya yang berhasil pada tahun 2017.
Rudal yang diluncurkan dari darat dengan jangkauan antara 500 km hingga 5.500 km dilarang di wilayah Eropa berdasarkan perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF), yang ditandatangani oleh Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev pada tahun 1987.
Keputusan pengerahan senjata berbahaya itu diumumkan kedua pemerintah di Gedung Putih pada hari Rabu.
Sekadar diketahui, SM-6 dan Tomahawk merupakan rudal yang dilarang di benua Eropa sampai Washington membatalkan perjanjian penting era Perang Dingin pada tahun 2019.
"Amerika akan memulai pengerahan kemampuan penembakan jarak jauh secara episodik dari Satuan Tugas Multi-Domain di Jerman pada tahun 2026, sebagai bagian dari perencanaan penempatan kemampuan ini secara berkelanjutan di masa depan," bunyi pernyataan yang diterbitkan Gedung Putih.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah pembicaraan antara pejabat Amerika dan Jerman pada pertemuan puncak tahunan NATO di Washington pada hari Rabu.
Rudal anti-udara SM-6 memiliki jangkauan hingga 460 km (290 mil), dan rudal jelajah Tomahawk dapat menyerang sasaran yang berjarak lebih dari 2.500 km.
Gedung Putih mengatakan bahwa senjata hipersonik yang sedang dikembangkan juga akan ditempatkan di Jerman. "Dan akan memiliki jangkauan yang jauh lebih jauh dibandingkan senjata yang ada di darat saat ini di Eropa," katanya, yang dilansir Reuters, Kamis (11/7/2024).
AS belum berhasil meluncurkan senjata hipersonik, dan telah membatalkan setiap proyek hipersonik sejak uji coba pertamanya yang berhasil pada tahun 2017.
Rudal yang diluncurkan dari darat dengan jangkauan antara 500 km hingga 5.500 km dilarang di wilayah Eropa berdasarkan perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF), yang ditandatangani oleh Ronald Reagan dan Mikhail Gorbachev pada tahun 1987.