Terdampak Perang, 40.000 Perusahaan Israel Tutup Sejak Oktober
loading...
A
A
A
Amir menegaskan dalam jajak pendapat baru-baru ini, sekitar 56% manajer perusahaan komersial di Israel mengatakan telah terjadi penurunan signifikan dalam aktivitas mereka sejak awal perang.
“Kami memperkirakan pada akhir tahun 2024, diperkirakan sekitar 60.000 perusahaan akan tutup di Israel. Sebagai perbandingan, pada tahun 2020, tahun krisis Corona, sekitar 74.000 perusahaan tutup,” papar dia.
Dia menunjukkan, “Perusahaan-perusahaan Israel menghadapi tantangan yang sangat sulit yang diwakili oleh kekurangan tenaga kerja, penurunan penjualan, tingkat suku bunga yang tinggi dan ongkos pembiayaan yang tinggi, masalah transportasi dan logistik, kekurangan bahan mentah, dan tidak dapat diaksesnya lahan pertanian di zona pertempuran serta kurangnya pelanggan yang terlibat dalam pertempuran, kesulitan arus modal, dan peningkatan biaya akuisisi.”
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
“Kami memperkirakan pada akhir tahun 2024, diperkirakan sekitar 60.000 perusahaan akan tutup di Israel. Sebagai perbandingan, pada tahun 2020, tahun krisis Corona, sekitar 74.000 perusahaan tutup,” papar dia.
Dia menunjukkan, “Perusahaan-perusahaan Israel menghadapi tantangan yang sangat sulit yang diwakili oleh kekurangan tenaga kerja, penurunan penjualan, tingkat suku bunga yang tinggi dan ongkos pembiayaan yang tinggi, masalah transportasi dan logistik, kekurangan bahan mentah, dan tidak dapat diaksesnya lahan pertanian di zona pertempuran serta kurangnya pelanggan yang terlibat dalam pertempuran, kesulitan arus modal, dan peningkatan biaya akuisisi.”
Baca Juga
Lihat Juga: Paus Fransiskus Kembali Marah atas Kekejaman Israel: Anak-anak Gaza Ditembaki Senapan Mesin
(sya)