Kapal Perang Jepang Nekat Masuki Perairan China, Begini Reaksi Beijing
loading...
A
A
A
BEIJING - Sebuah kapal perang Pasukan Bela Diri Maritim (MSDF) Jepang telah nekat memasuki perairan teritorial China di lepas pantai provinsi Zhejiang pada pekan lalu.
Sumber diplomatik, yang dikutip Kyodo News, Kamis (11/7/2024), mengatakan kapal perusak Tokyo itu telah mengabaikan peringatan yang berulang kali dilontarkan kapal Beijing.
Kapal perusak Suzutsuki, yang bertugas memantau latihan militer China di laut lepas, berlayar ke perairan China pada 4 Juli, dalam sebuah gerakan yang langka dilakukan oleh kapal SDF.
Sumber diplomatik tersebut mengatakan Beijing telah menyampaikan keprihatinan seriusnya kepada Tokyo atas insiden tersebut, sehingga Kementerian Pertahanan Jepang meluncurkan penyelidikan terhadap kapten kapal Suzutsuki.
Namun Kementerian Pertahanan Jepang menolak berkomentar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan operasi SDF.
Sehari sebelum kapal perusak MSDF memasuki perairan China, pihak berwenang Zhejiang mengatakan zona larangan berlayar akan dibentuk di daerah terdekat agar militer China dapat melakukan latihan tembak-menembak, sehingga membuka risiko terjadinya kemungkinan yang terjadi karena kehadiran kapal perusak Suzutsuki.
Menurut sumber Beijing, pemerintah China mencurigai insiden tersebut merupakan “provokasi yang disengaja” oleh kapal perusak Jepang, dan telah mengumpulkan dan menganalisis informasi yang relevan.
Suzutsuki, yang sedang menjalankan misi untuk memantau latihan tembak rudal China, didesak oleh kapal Beijing untuk meninggalkan perairan tersebut ketika ia mendekat dalam jarak 12 mil laut (22 kilometer) di lepas pantai Zhejiang.
Alih-alih mengindahkan peringatan, kapal perusak itu justru melaju dengan cepat dan berlayar ke perairan China selama sekitar 20 menit sebelum meninggalkan area tersebut.
Sumber diplomatik, yang dikutip Kyodo News, Kamis (11/7/2024), mengatakan kapal perusak Tokyo itu telah mengabaikan peringatan yang berulang kali dilontarkan kapal Beijing.
Kapal perusak Suzutsuki, yang bertugas memantau latihan militer China di laut lepas, berlayar ke perairan China pada 4 Juli, dalam sebuah gerakan yang langka dilakukan oleh kapal SDF.
Sumber diplomatik tersebut mengatakan Beijing telah menyampaikan keprihatinan seriusnya kepada Tokyo atas insiden tersebut, sehingga Kementerian Pertahanan Jepang meluncurkan penyelidikan terhadap kapten kapal Suzutsuki.
Namun Kementerian Pertahanan Jepang menolak berkomentar mengenai hal-hal yang berkaitan dengan operasi SDF.
Sehari sebelum kapal perusak MSDF memasuki perairan China, pihak berwenang Zhejiang mengatakan zona larangan berlayar akan dibentuk di daerah terdekat agar militer China dapat melakukan latihan tembak-menembak, sehingga membuka risiko terjadinya kemungkinan yang terjadi karena kehadiran kapal perusak Suzutsuki.
Menurut sumber Beijing, pemerintah China mencurigai insiden tersebut merupakan “provokasi yang disengaja” oleh kapal perusak Jepang, dan telah mengumpulkan dan menganalisis informasi yang relevan.
Suzutsuki, yang sedang menjalankan misi untuk memantau latihan tembak rudal China, didesak oleh kapal Beijing untuk meninggalkan perairan tersebut ketika ia mendekat dalam jarak 12 mil laut (22 kilometer) di lepas pantai Zhejiang.
Alih-alih mengindahkan peringatan, kapal perusak itu justru melaju dengan cepat dan berlayar ke perairan China selama sekitar 20 menit sebelum meninggalkan area tersebut.