8 Strategi Hizbullah Melawan Teknologi Penyadapan Israel, Salah Satunya Tidak Membawa Ponsel
loading...
A
A
A
Video lain yang dirilis oleh Hizbullah termasuk gambar udara yang menurut mereka dikumpulkan dari balon observasi besar Israel yang dikenal sebagai Sky Dew pada hari sebelum dihantam dalam serangan pesawat tak berawak pada 15 Mei.
Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian gambar tersebut. Namun juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan pada saat itu bahwa pesawat tersebut, yang digunakan untuk mendeteksi roket yang masuk, ditembak ketika berada di pangkalan militer di Israel utara. Dia mengatakan tidak ada korban jiwa dan tidak ada dampak terhadap “kemampuan kesadaran situasional udara” militer di wilayah tersebut.
Hizbullah mengatakan pihaknya juga telah menembak jatuh atau menguasai setengah lusin drone pengintai Israel, termasuk Hermes 450, Hermes 900 dan SkyLark UAV. Para agen Hizbullah membongkar drone tersebut untuk mempelajari komponen-komponennya, menurut dua sumber.
Israel telah mengkonfirmasi bahwa lima drone angkatan udara ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara saat beroperasi di Lebanon.
Namun, IDF mengatakan deklarasi Hizbullah “harus diperhatikan dengan hati-hati,” dan mengatakan bahwa kelompok tersebut bertujuan untuk menanamkan rasa takut pada warga Israel.
Nicholas Blanford, seorang konsultan keamanan yang berbasis di Beirut yang telah menulis sejarah Hizbullah, mengatakan “kesadaran dan kewaspadaan” kelompok tersebut terhadap pelanggaran keamanan berada pada titik tertinggi sepanjang masa.
“Hizbullah harus memperketat keamanannya lebih dari yang seharusnya dilakukan dalam konflik-konflik sebelumnya,” katanya kepada Reuters.
Namun Israel tetap memiliki keunggulan teknologi, kata Blanford.
Pada sore hari tanggal 3 Juli, sebuah mobil yang melewati desa pesisir Lebanon lebih dari 20 km (12 mil) utara perbatasan Israel terbakar, kata para saksi mata.
Militer Israel mengatakan telah melenyapkan Nasser, yang dikatakan memimpin unit yang menyerang Israel dari barat daya Lebanon. Kematiannya terjadi kurang dari sebulan setelah serangan yang menewaskan Abdallah, yang memimpin operasi di wilayah tengah jalur perbatasan selatan.
Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian gambar tersebut. Namun juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan pada saat itu bahwa pesawat tersebut, yang digunakan untuk mendeteksi roket yang masuk, ditembak ketika berada di pangkalan militer di Israel utara. Dia mengatakan tidak ada korban jiwa dan tidak ada dampak terhadap “kemampuan kesadaran situasional udara” militer di wilayah tersebut.
Hizbullah mengatakan pihaknya juga telah menembak jatuh atau menguasai setengah lusin drone pengintai Israel, termasuk Hermes 450, Hermes 900 dan SkyLark UAV. Para agen Hizbullah membongkar drone tersebut untuk mempelajari komponen-komponennya, menurut dua sumber.
Israel telah mengkonfirmasi bahwa lima drone angkatan udara ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara saat beroperasi di Lebanon.
Namun, IDF mengatakan deklarasi Hizbullah “harus diperhatikan dengan hati-hati,” dan mengatakan bahwa kelompok tersebut bertujuan untuk menanamkan rasa takut pada warga Israel.
Nicholas Blanford, seorang konsultan keamanan yang berbasis di Beirut yang telah menulis sejarah Hizbullah, mengatakan “kesadaran dan kewaspadaan” kelompok tersebut terhadap pelanggaran keamanan berada pada titik tertinggi sepanjang masa.
“Hizbullah harus memperketat keamanannya lebih dari yang seharusnya dilakukan dalam konflik-konflik sebelumnya,” katanya kepada Reuters.
Namun Israel tetap memiliki keunggulan teknologi, kata Blanford.
Pada sore hari tanggal 3 Juli, sebuah mobil yang melewati desa pesisir Lebanon lebih dari 20 km (12 mil) utara perbatasan Israel terbakar, kata para saksi mata.
Militer Israel mengatakan telah melenyapkan Nasser, yang dikatakan memimpin unit yang menyerang Israel dari barat daya Lebanon. Kematiannya terjadi kurang dari sebulan setelah serangan yang menewaskan Abdallah, yang memimpin operasi di wilayah tengah jalur perbatasan selatan.