Turki Nyatakan Mantan Menteri Palestina sebagai Penjahat Paling Dicari

Minggu, 23 Agustus 2020 - 08:48 WIB
loading...
A A A
Saeb Erekat, negosiator veteran Palestina mengatakan, "Saya tidak pernah menyangka bahwa belati beracun ini berasal dari negara Arab."

(Baca juga: AS Pasok Jet Tempur Siluman F-35 ke UEA Imbalan Normalisasi Emirat-Israel? )

Tetapi tidak ada kecaman serupa dari Mohammad Dahlan, mantan kepala Fatah dan mantan menteri keamanan PA yang telah tinggal di Emirat sejak dia diusir dari Tepi Barat pada tahun 2011 setelah krisis sengketa politik yang pahit dan berdarah dengan kepemimpinan PA saat ini.

Dahlan secara luas dipandang sebagai saingan serius dan calon penerus Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas yang sudah berkuasa lama.

Jika jajak pendapat Palestina menjadi indikasi, Dahlan hampir tidak sepopuler penantang Mahmoud Abbas lainnya, di mana dia hanya memperoleh dukungan enam persen dalam sebuah survei pemilu, jauh di belakang calon penerus Abbas lainnya seperti Tanzim Marwan Barghouti dan petinggi Hamas Ismail Haniyeh.

Tapi Dahlan memiliki pengikut setia di Jalur Gaza, tempat ia dilahirkan, dan pelindung regional yang sedang naik daun; UEA. Sejak menetap di sana pada tahun 2011, Dahlan telah menjadi penasihat penting bagi Putra Mahkota Emirat, Mohammed Bin Zayed al-Nahyan.

Setelah Emirat mengumumkan normalisasi dengan Israel , Arus Reformasi Demokratik, gerakan yang berafiliasi dengan Dahlan di dalam Fatah, merilis pernyataan dengan kata-kata yang mengatakan bahwa mereka telah "mengikuti (perjanjian normalisasi) dengan sangat menarik". Posisi faksi pro-Dahlan dapat diuraikan sebagai pujian tentatif atau netralitas strategis, tetapi tentu saja bukan kecaman.

“Kami mengingat peran historis yang dimainkan oleh UEA dalam mendukung kegigihan dan revolusi kami yang teguh, dan dukungannya yang konstan untuk perjuangan kami mencapai kebebasan...Kami berharap Emirat selalu menghormati kepentingan Palestina dan menggunakan semua hubungannya dalam kerangka strategi yang bertujuan untuk mengakhiri pendudukan," kata Arus Reformasi Demokratik, seperti dilansir Times of Israel.

Sementara itu di Ramallah, sejumlah pejabat menilai Dahlan terlibat langsung dalam kesepakatan normalisasi Emirat dan Israel .

“Dahlan sebelumnya telah bertindak melawan kepentingan rakyatnya dan tanah airnya,” kata penasihat senior Abbas, Nabil Sha’ath, kepada al-Khaleej Online. "Dia juga memainkan peran dalam perjanjian UEA-Israel, yang membuka jalan untuk normalisasi total, dan dia seharusnya malu pada dirinya sendiri."
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
Profil Mahmoud Khalil,...
Profil Mahmoud Khalil, Aktivis Muslim AS yang Ditangkap karena Menentang Kebijakan Donald Trump
90% Penduduk Gaza Kekurangan...
90% Penduduk Gaza Kekurangan Air akibat Blokade Baru Israel
5 Alasan Turki bisa...
5 Alasan Turki bisa Jadi Pemimpin NATO jika AS Keluar
Turki Blokir Latihan...
Turki Blokir Latihan Militer Israel-NATO hingga Gencatan Senjata Permanen di Gaza
Keluarga Sandera Israel...
Keluarga Sandera Israel Beri Netanyahu Waktu 24 Jam untuk Setop Pemutusan Listrik Gaza
Pemimpin Houthi Kutuk...
Pemimpin Houthi Kutuk Pembunuhan di Suriah, Tuding AS dan Israel Dukung Takfiri
Rekomendasi
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
34 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Negara dengan Netizen...
5 Negara dengan Netizen Paling Tidak Sopan di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved