PM Hongaria Viktor Orban: Perang Telah Menjadi Agenda NATO

Minggu, 07 Juli 2024 - 06:30 WIB
loading...
PM Hongaria Viktor Orban:...
PM Hongaria Viktor Orban sebut perang telah menjadi agenda NATO. Foto/REUTERS
A A A
BUDAPEST - Perdana Menteri (PM) Hongaria Viktor Orban mengeklaim bahwa NATO telah secara efektif menjadikan penghasutan perang sebagai agenda utamanya dengan membuang sifat aslinya yang damai dan defensif.

Orban, yang vokal mengkritik keterlibatan Barat dalam perang Rusia-Ukraina, telah berulang kali memperingatkan bahwa langkah-langkah eskalasi yang lebih besar dari blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut pada akhirnya dapat mengarah pada konfrontasi militer langsung dengan Rusia, yang dapat menimbulkan konsekuensi bencana.

Pada hari Jumat, Orban melakukan kunjungan mendadak ke Moskow, di mana dia bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kantor PM Hongaria mengklarifikasi bahwa dia sedang menjalankan “misi penjaga perdamaian”.



Diskusi antara kedua pemimpin berpusat pada cara-cara potensial untuk menyelesaikan konflik Ukraina secara damai.

Mengakhiri pembicaraan, Orban mengakui bahwa posisi Moskow dan Kyiv masih sangat “berjauhan”. “Kami telah mengambil langkah paling penting—menjalin kontak,” katanya, sembari berjanji untuk melanjutkan upaya tersebut.

Awal minggu ini PM Hongaria tersebut tiba di Kyiv, di mana dia duduk bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Orban menganjurkan gencatan senjata dan negosiasi segera selama kunjungan tersebut.

Pada hari yang sama dengan perjalanannya ke Moskow, sebuah opini yang ditulis oleh Orban diterbitkan di Newsweek yang membahas kecenderungan terbaru yang melibatkan NATO, di mana Hongaria telah menjadi anggotanya sejak tahun 1999.

Di dalamnya, dia menekankan partisipasi aktif Budapest dalam berbagai operasi dan inisiatif NATO selama bertahun-tahun, serta kepatuhannya terhadap target belanja pertahanan sebesar 2% dari blok tersebut.

Orban mencatat bahwa NATO yang diikuti negaranya 25 tahun lalu adalah “proyek perdamaian” dan “aliansi militer untuk pertahanan”.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1155 seconds (0.1#10.140)