Liga Arab Tarik Pernyataan Penghapusan Status Organisasi Teroris pada Hizbullah

Rabu, 03 Juli 2024 - 15:00 WIB
loading...
Liga Arab Tarik Pernyataan Penghapusan Status Organisasi Teroris pada Hizbullah
Liga Arab tarik kembali pernyataan soal penghapusan status organisasi teroris pada Hizbullah Lebanon. Badan itu tegaskan Hizbullah masih berstatus organisasi teroris. Foto/REUTERS
A A A
RIYADH - Liga Arab menarik kembali pernyataannya soal penghapusan status organisasi teroris yang telah disematkan pada Hizbullah Lebanon sejak Maret 2016.

Badan beranggotakan 22 negara tersebut menegaskan Hizbullah Lebanon belum dihapus dari daftar organisasi teroris.

Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab, Hossam Zaki, mencabut komentar yang dibuatnya pada hari Sabtu pekan lalu di mana dia mengatakan badan pan-Arab tidak lagi menganggap kelompok milisi pro-Iran itu sebagai organisasi teroris.

Sebuah pernyataan dari Zaki mengatakan bahwa komentarnya sebelumnya sudah ditafsirkan di luar konteks.



"Tidak bermaksud mengatakan bahwa banyaknya pesan dan keberatan terhadap perilaku, kebijakan, tindakan dan posisi partai [Hizbullah], tidak hanya di dalam negeri tetapi juga secara regional, telah hilang," bunyi pernyataan klarifikasi Zaki sebagaimana dikutip dari Al Arabiya, Rabu (3/7/2024).

Zaki menegaskan kembali posisi Liga Arab dalam menjaga keamanan nasional Arab dan memerangi terorisme.

Komentarnya sebelumnya muncul setelah kunjungan penting ke Beirut di mana dia bertemu dengan beberapa pejabat, termasuk pemimpin blok parlemen Hizbullah Mohammed Raad, serta Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati.

Pertemuan tersebut merupakan yang pertama sejak kelompok milisi Syiah Lebanon itu dinyatakan oleh Liga Arab sebagai “organisasi teroris” pada Maret 2016.

Media Lebanon baru-baru ini melaporkan bahwa penghapusan sebutan "organisasi teroris" dari Hizbullah adalah “jalan alami” dari perjanjian Beijing, yang memulihkan hubungan diplomatik antara Teheran dan negara-negara Teluk serta pembukaan kembali kedutaan besar Iran di Arab Saudi dan Bahrain.

Hal ini juga terjadi setelah pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad yang pernah dikucilkan, diterima kembali di Liga Arab menyusul pemulihan hubungan dengan bekas rival regionalnya, termasuk negara-negara Teluk.

Pernyataan Zaki muncul di tengah ketegangan regional ketika Hizbullah dan Israel di ambang perang habis-habisan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan pada hari Senin bahwa Israel telah kehilangan kedaulatan di utara karena serangan terus-menerus yang dilancarkan Hizbullah sejak Oktober 2023.

“Orang-orang tidak merasa aman untuk pulang ke rumah mereka,” kata Blinken di lembaga think tank Brookings Institute di Washington.

“Jika tidak melakukan sesuatu untuk mengatasi ketidakamanan, masyarakat tidak akan memiliki kepercayaan diri untuk kembali," ujarnya.

Dia berbicara ketika hampir 60.000 warga Israel dari pemukiman di perbatasan utara tidak dapat kembali ke rumah mereka dan sebagian besar wilayah tersebut masih kosong.

Kekhawatiran internasional tetap tinggi bahwa kekerasan lintas batas yang berlangsung selama hampir sembilan bulan mungkin akan meningkat menjadi perang skala penuh.

Lufthansa Group pada hari Senin menghentikan penerbangan malam ke dan dari Beirut hingga 31 Juli karena situasi di Timur Tengah, kata juru bicara perusahaan tersebut.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0931 seconds (0.1#10.140)
pixels