Ingin Gagalkan Bantuan F-16, Pangkalan Udara Ukraina Berulang Kali Dibom Rusia

Selasa, 02 Juli 2024 - 13:13 WIB
loading...
A A A
Militer Ukraina, yang kekurangan amunisi pertahanan udara, kemungkinan juga akan terpaksa memindahkan pesawat-pesawat berharga tersebut di sekitar lapangan terbang, kata Justin Bronk, dari Royal United Services Institute.



“Setiap cakupan pertahanan udara berbasis darat dapat dipenuhi jika Rusia cukup peduli untuk menembakkan cukup rudal ke satu sasaran,” katanya.

Setelah serangan Kamis lalu, Gubernur Serhiy Tyurin mengatakan pertahanan udara telah menghancurkan sembilan sasaran di wilayahnya. Sesaat sebelumnya, angkatan udara telah memperingatkan warga bahwa drone sedang menuju ke Starokostiantyniv.

Penduduk setempat, yang berhati-hati untuk tidak membocorkan informasi militer yang mungkin dianggap sensitif, menggambarkan hidup mereka di bawah ancaman serangan dan di tengah seringnya deru pesawat tempur Ukraina di langit.

Iryna Sapchuk, pemimpin redaksi surat kabar lokal Our City, mengatakan rumah orang tuanya telah diserang dalam penggerebekan sebelumnya, merusak atap dan gudang. “Mereka menemukan puing-puing rudal di pohon ceri dekat jendela,” tambahnya.

Seperti di banyak kota lain di Ukraina, masyarakat tampak bersemangat untuk menunjukkan rasa ketahanan meskipun ada bahaya perang dan ketidaknyamanan akibat seringnya pemadaman listrik akibat serangan Rusia terhadap sistem energi.

Perbaikan jalan terus berlanjut sementara jet melintas di atas kepala, sementara keluarga dan kelompok remaja bersantai di pantai setempat.

Ketika dia bepergian keliling Ukraina, kata Sapchuk, dia merasa sulit untuk hidup tanpa suara bising pesawat.

“Suasananya terlalu sepi bagi saya,” candanya, seraya menambahkan bahwa suara tersebut menjadi tanda yang menenangkan bahwa pilot Ukraina yang kalah jumlah sedang melakukan perlawanan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1237 seconds (0.1#10.140)
pixels