Sejarawan Israel Serukan Serangan Nuklir terhadap Iran

Selasa, 02 Juli 2024 - 00:01 WIB
loading...
A A A
"Jika Iran, Yaman, Suriah, Irak, dan semua negara di Timur Tengah memutuskan sudah waktunya untuk berdamai dengan kami, saya memahami bahwa kami memiliki kemampuan menggunakan senjata kiamat," ujar Katz, menurut laporan di Israel Hayom.

Kemerosotan Moral Israel


Kolom Morris dikritik oleh beberapa komentator Israel. Dalam kolom untuk Haaretz, Yossi Melman, komentator keamanan dan intelijen Israel, mengatakan Morris "terkejut oleh satu ide yang tidak diusulkan anggota arus utama lembaga keamanan saat ini dan sebelumnya", selain dari politisi sayap kanan seperti Menteri Warisan Budaya Amichai Eliyahu.

Pada November, Eliyahu menyarankan menjatuhkan bom nuklir di Gaza adalah "satu pilihan", komentar yang ditolak Netanyahu dan menyebabkan menteri warisan budaya diskors dari rapat-rapat pemerintah.

Melman mengatakan dalam kolomnya bahwa Morris telah menjadi "Dr Strangelove Israel" yang "berhenti peduli dan belajar mencintai bom", merujuk pada film tahun 1964 karya Stanley Kubrick.

Adam Raz, sejarawan Israel, mengatakan usulan Morris mencerminkan "strategi balas dendam yang menghancurkan" yang telah mendominasi pikiran orang Israel dalam beberapa bulan terakhir.

"Pemusnahan telah menjadi sah dalam wacana Israel, dan merupakan bukti kemerosotan moral Israel," tulis dia di Haaretz.

Morris sebelumnya berada di antara sekelompok sejarawan Israel yang dikenal sebagai "Sejarawan Baru", bersama orang-orang seperti Ilan Pappe, Avi Shlaim, dan Tom Segev, yang menantang narasi Israel yang berlaku tentang sejarah, termasuk pemindahan paksa warga Palestina pada tahun 1948.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Morris telah mengambil posisi ekstrem yang telah dikritik rekan-rekannya di Sejarawan Baru.

Dia mengatakan, “Ada keadaan dalam sejarah yang membenarkan pembersihan etnis."

Dia menambahkan, “Jika Israel telah membersihkan seluruh populasi Palestina pada tahun 1948, itu akan menstabilkan negara Israel selama beberapa generasi."
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1303 seconds (0.1#10.140)
pixels