Direktur RS Shifa Gaza Dibebaskan setelah Hampir 8 Bulan Ditahan Israel
loading...
A
A
A
"Pendudukan Israel menangkap semua orang, dan staf medis telah meninggal di penjara Israel karena penyiksaan dan kurangnya perawatan medis," papar Dr Abu Salmiya.
"Musuh telah menunjukkan kekejamannya dalam berurusan dengan tahanan dan tenaga medis. Ratusan staf medis telah menjadi sasaran dan disiksa di penjara pendudukan," ujar dia.
Tentara kolonial Israel menangkap Muhammad Abu Salmiya dan sejumlah tenaga medis pada 23 November 2023, setelah pasukan penjajah menyerbu unit gawat darurat rumah sakit tersebut, pada bulan kedua agresi Zionis terhadap Jalur Gaza.
Sebelum penangkapannya, pasukan penjajah Israel menyerbu rumah sakit tersebut, menghancurkan fasilitasnya, meratakan halamannya dengan buldozer, dan mengisolasinya secara total dari dunia luar.
Israel Broadcasting Corporation melaporkan bahwa pembebasan direktur Kompleks Al-Shifa, bersama dengan orang lain yang ditangkap selama perang di Gaza, terjadi karena penjara tersebut sudah penuh.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, bagaimanapun, mengatakan pembebasan Dr Abu Salmiya adalah “kelalaian keamanan.”
Ben-Gvir mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus mencegah Gallant dan kepala Shin Bet menjalankan kebijakan independen yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
Saat ini sedang diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 37.900 warga Palestina telah tewas, dan 87.060 lainnya terluka dalam genosida oleh Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober.
Selain itu, 11.000 orang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.
"Musuh telah menunjukkan kekejamannya dalam berurusan dengan tahanan dan tenaga medis. Ratusan staf medis telah menjadi sasaran dan disiksa di penjara pendudukan," ujar dia.
Tentara kolonial Israel menangkap Muhammad Abu Salmiya dan sejumlah tenaga medis pada 23 November 2023, setelah pasukan penjajah menyerbu unit gawat darurat rumah sakit tersebut, pada bulan kedua agresi Zionis terhadap Jalur Gaza.
Sebelum penangkapannya, pasukan penjajah Israel menyerbu rumah sakit tersebut, menghancurkan fasilitasnya, meratakan halamannya dengan buldozer, dan mengisolasinya secara total dari dunia luar.
Kelalaian Keamanan
Israel Broadcasting Corporation melaporkan bahwa pembebasan direktur Kompleks Al-Shifa, bersama dengan orang lain yang ditangkap selama perang di Gaza, terjadi karena penjara tersebut sudah penuh.
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, bagaimanapun, mengatakan pembebasan Dr Abu Salmiya adalah “kelalaian keamanan.”
Ben-Gvir mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus mencegah Gallant dan kepala Shin Bet menjalankan kebijakan independen yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
Genosida yang Sedang Berlangsung
Saat ini sedang diadili di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 37.900 warga Palestina telah tewas, dan 87.060 lainnya terluka dalam genosida oleh Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober.
Selain itu, 11.000 orang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.