Ancam Ledakkan Trump Tower dan Konsulat Israel, Pria AS Ditangkap

Kamis, 23 Mei 2019 - 12:30 WIB
Ancam Ledakkan Trump Tower dan Konsulat Israel, Pria AS Ditangkap
Ancam Ledakkan Trump Tower dan Konsulat Israel, Pria AS Ditangkap
A A A
NEW YORK - Seorang pria Amerika Serikat (AS) ditangkap di New Jersey hari Rabu setelah membuat ancaman akan meledakkan gedung Trump Tower dan Konsulat Israel di New York. Pria tersebut mengaku sebagai simpatisan Brigade Izzuddin al-Qassa, sayap militer Hamas.

Jaksa federal negara bagian New Jersey telah mengonfirmasi penangkapan pria bernama Jonathan Xie, 20, tersebut.

Penyelidik menemukan serangkaian pesan ancaman yang di-posting di media sosial oleh Xie. Pemuda itu berasal dari lingkungan Basking Ridge, wilayah yang terkenal makmur di New Jersey.

Dia dikenai beberapa tuduhan. Di antaranya, tuduhan upaya memberikan dukungan material kepada organisasi teroris, dua tuduhan membuat pernyataan palsu dan tuduhan mentransmisikan ancaman dalam perdagangan antarnegara. Dia terancam hukuman penjara 20 tahun untuk setiap tuduhan.

"Ancaman dari ekstremis brutal yang tumbuh dari meradikalisasi diri tetap ada," kata Jaksa AS Craig Carpenito dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis (23/5/2019).

"Ketika lebih banyak orang Amerika mungkin akrab dengan ISIS, kami menganggap serius orang-orang yang ingin membantu organisasi teroris yang ditunjuk (otoritas AS)," lanjut dia.

Pada bulan Desember, menurut dokumen tuduhan, Xie mengirim USD100 melalui transfer virtual ke seorang individu di Gaza yang ia yakini sebagai anggota Brigade Izzuddin al-Qassam. Dia kemudian mengumbar tindakannya itu di Instagram."Cukup yakin itu ilegal, tetapi saya tidak peduli," bunyi posting Xie.

Dia mengatakan pada bulan Februari bahwa dia ingin bergabung dengan tentara AS untuk belajar cara membunuh. Pada bulan April, dia mem-posting foto-foto Trump Tower di Instagram yang dibubuhi kalimat soal keinginannya untuk menanam bom di sana. Pada salah satu foto, ia menambahkan polling "Yes/No" yang menanyakan; "Haruskah saya mengebom Trump Tower?" dan dibubuhi emoji bom.

Kemudian pada bulan itu, dia mem-posting video live Instagram di mana dia menampilkan bendera Hamas dan pistol, dengan menyatakan bahwa dia ingin pergi untuk pawai pro-Israel dan ingin menembak semua orang di sana.

Upaya serangan terakhir di New York adalah pada Desember 2017, ketika seorang pria Bangladesh, terinspirasi oleh ISIS, mencoba meledakkan bom di sebuah terowongan di bawah terminal bus Port Authority, tidak jauh dari Times Square.

Bom yang ia ikat di tubuhnya dengan kabel ritsleting, tidak meledak sesuai rencana dan gagal melukai orang lain selain dirinya sendiri. Pria Bangladesh itu kemudian diadili November lalu dan terancam hukuman penjara seumur hidup, dengan hukuman akan dimulai pada 10 September 2019 mendatang.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3593 seconds (0.1#10.140)