Senegal Berupaya Pindahkan 2.700 Ton Amonium Nitrat dari Pelabuhan Dakar

Sabtu, 22 Agustus 2020 - 00:47 WIB
loading...
Senegal Berupaya Pindahkan 2.700 Ton Amonium Nitrat dari Pelabuhan Dakar
Senegal berupaya memindahkan 2.700 ton amonium nitrat dari pelabuhan Dakar, Foto/BBC
A A A
DAKAR - Pejabat Senegal mengatakan mereka telah meminta 2.700 ton amonium nitrat dipindahkan dari pelabuhan Dakar, yang dekat dengan pemukiman penduduk. Jumlah ini sama dengan jumlah bahan kimia yang menyebabkan ledakan besar di Beirut , Lebanon .

Para pejabat mengatakan bahan kimia itu adalah bagian dari pengiriman seberat 3.050 ton yang ditujukan ke negara tetangga Mali. Pejabat pelabuhan mengatakan 350 ton telah diangkut ke negara tetangga tersebut.

Pemerintah Senegal mengatakan pemilik kiriman telah meminta untuk menyimpan bahan kimia itu di gudang di Diamniadio, sekitar 30km dari Dakar.(Baca: Selain Ledakan Beirut, Ini 5 Ledakan Amonium Nitrat Paling Mematikan )

Namun Kementerian Lingkungan Hidup Senegal belum menyetujui permintaan tersebut, dengan alasan situs tersebut belum memenuhi semua persyaratan yang disyaratkan, termasuk melakukan studi dampak lingkungan dan sosial.

"Kami telah meminta pemilik untuk mengatur agar produk tersebut dapat diangkut ke luar Senegal," kata salah satu pejabat kementerian Baba Drame seperti dilansir dari BBC, Sabtu (22/8/2020).

Tidak jelas siapa pemilik kiriman itu dan untuk apa mereka menggunakannya di Mali. Pejabat pelabuhan juga belum mengungkapkan tanggal pengiriman tiba di pelabuhan.

Memindahkan barang kiriman ke Mali menimbulkan tantangan mengingat ketidakpastian politik saat ini setelah kudeta militer baru-baru ini di negara itu, yang menggulingkan Presiden Ibrahim Boubacar Keita.(Baca: Disandera dan Ditodong Senjata, Presiden Mali Mengundurkan Diri )

Ledakan 2.700 ton amonium nitrat di Beirut menghancurkan pusat kota, menewaskan lebih dari 200 orang, dan merusak bangunan di seluruh kota.(Baca: Mufti Agung Lebanon Desak Penyelidikan Internasional Atas Ledakan Beirut )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1480 seconds (0.1#10.140)