Burkina Faso Berada di Ambang Kudeta Lagi, Ini 4 Faktanya

Sabtu, 22 Juni 2024 - 23:23 WIB
loading...
A A A
Ulf Laessing, yang mengepalai program Sahel di Konrad Adenauer Foundation, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemerintahan Traore telah gagal merekrut tentara profesional, dan banyak sukarelawan hanya menerima pelatihan singkat. Beberapa dari mereka yang diwajibkan wajib militer mengatakan bahwa mereka diberikan senjata tanpa persiapan apa pun.

“Mereka rentan terhadap kerugian dan sayangnya hal ini tidak terlalu efisien. Hampir setiap hari ada kejadian seperti ini,” ujarnya. “Pemerintah berusaha keras, mereka membeli senjata, mereka memiliki kemitraan militer dengan Rusia tetapi mereka tidak terlalu berhasil.”

4. Warga Sipil Jadi Korban

Melansir Al Jazeera, ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di zona pertempuran di utara dan timur laut, terjebak di antara militer dan kelompok bersenjata. Sekitar satu dari setiap 10 orang di negara ini kini menjadi pengungsi. Lebih dari 5.000 sekolah telah ditutup.

Negara-negara lain tidak mempunyai kemewahan untuk melarikan diri dari wilayah yang dikuasai kelompok bersenjata. Pada akhir tahun 2023, sekitar dua juta orang terjebak karena diblokade oleh pejuang bersenjata – tidak aman bagi warga sipil untuk keluar, dan makanan serta obat-obatan hampir tidak masuk.

Pihak militer juga, yang dituduh oleh para aktivis melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang parah terhadap penduduk yang dianggap setia kepada musuh-musuhnya, telah menutup beberapa daerah, sehingga secara efektif menghentikan perdagangan.

Sebagian besar pengungsi berkumpul di Djibo, ibu kota Provinsi Soum bagian utara, yang populasinya meningkat dari 60.000 menjadi hampir setengah juta orang sejak tahun 2019. Kota itu sendiri sebagian besar terputus dari bantuan.

Ketidakamanan, ditambah dengan inflasi yang tinggi dan iklim Sahel yang buruk, telah meningkatkan angka malnutrisi. Sekitar 1,4 juta anak diperkirakan akan menghadapi tingkat krisis kelaparan pada bulan Juni, ketika masa paceklik antara masa panen dimulai, menurut Save the Children.

Sementara itu, permohonan pendanaan hanya menarik sebagian kecil dari dana yang dibutuhkan, kata kelompok bantuan, ketika Burkina Faso berjuang untuk mendapatkan bantuan dalam berbagai krisis. Dewan Pengungsi Norwegia pada bulan Juni mengatakan negara tersebut mewakili krisis yang paling terabaikan di dunia selama dua tahun berturut-turut.

(ahm)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1186 seconds (0.1#10.140)