Petinggi Militer Israel Akui Jaringan Terowongan di Rafah Tanpa Ujung
loading...
A
A
A
“Tentara membunuh delapan anggota keluarga Abu Amra dan melukai anggota keluarga saya sendiri. jadi kami memutuskan pindah ke tempat lain, karena khawatir akan nyawa kami,” papar dia.
Menurut Ghassan Daher (35), “Israel menggunakan drone quadcopter yang menembaki kami. Tentara Israel menargetkan tenda kami, yang menyebabkan saya terluka oleh pecahan peluru.”
Dia juga menegaskan, “Kawasan tersebut dimaksudkan sebagai zona aman. Namun itu menjadi sasaran.”
Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan ada sekitar dua juta pengungsi di Jalur Gaza dari total populasi 2,4 juta jiwa.
Al-Mawasi berada di garis pantai Laut Mediterania. Dengan panjang 12 kilometer dan lebar satu kilometer, membentang dari Deir Al-Balah di utara dan melewati Kegubernuran Khan Yunis di selatan Gaza.
Kawasan tersebut merupakan lahan terbuka dan bukan permukiman. Wilayah ini kekurangan infrastruktur, termasuk jaringan pembuangan limbah dan saluran listrik. Sebagian besar merupakan lahan pertanian, atau pasir.
Pengungsi hidup dalam kondisi yang tragis karena sangat kekurangan sumber daya dasar, seperti air, sanitasi, perawatan medis dan makanan.
Tinggal di tenda yang terbuat dari bahan nilon dan kain usang, mereka harus bertahan pada suhu yang melebihi 30 derajat Celcius.
Menurut Ghassan Daher (35), “Israel menggunakan drone quadcopter yang menembaki kami. Tentara Israel menargetkan tenda kami, yang menyebabkan saya terluka oleh pecahan peluru.”
Dia juga menegaskan, “Kawasan tersebut dimaksudkan sebagai zona aman. Namun itu menjadi sasaran.”
Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan ada sekitar dua juta pengungsi di Jalur Gaza dari total populasi 2,4 juta jiwa.
Al-Mawasi berada di garis pantai Laut Mediterania. Dengan panjang 12 kilometer dan lebar satu kilometer, membentang dari Deir Al-Balah di utara dan melewati Kegubernuran Khan Yunis di selatan Gaza.
Kawasan tersebut merupakan lahan terbuka dan bukan permukiman. Wilayah ini kekurangan infrastruktur, termasuk jaringan pembuangan limbah dan saluran listrik. Sebagian besar merupakan lahan pertanian, atau pasir.
Pengungsi hidup dalam kondisi yang tragis karena sangat kekurangan sumber daya dasar, seperti air, sanitasi, perawatan medis dan makanan.
Tinggal di tenda yang terbuat dari bahan nilon dan kain usang, mereka harus bertahan pada suhu yang melebihi 30 derajat Celcius.
(sya)