Hizbullah: Tak Ada Tempat Aman di Israel Jika Perang Habis-habisan Dimulai

Kamis, 20 Juni 2024 - 07:02 WIB
loading...
Hizbullah: Tak Ada Tempat...
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah menyatakan kelompoknya siap menghadapi perang habis-habisan dengan Israel. Foto/REUTERS
A A A
BEIRUT - Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon Hassan Nasrallah menyatakan kelompoknya siap menghadapi perang habis-habisan dengan Israel.

Menurutnya, tak akan ada tempat yang aman di negara Yahudi itu jika perang skala penuh dimulai.

Bahkan, kata Nasrallah, Siprus juga bisa menjadi sasaran jika negara itu menampung pasukan Zionis Israel.

Nasrallah menyampaikan hal itu dalam pidato di televisi pada hari Rabu setelah upacara peringatan untuk Haji Sami Taleb Abdullah, seorang komandan senior Hizbullah yang terbunuh dalam serangan Israel di Lebanon selatan awal pekan ini.

“Musuh tahu bahwa mereka pasti akan menunggu kami di darat, di udara, dan di laut, dan jika perang terjadi, [kelompok] perlawanan akan berperang tanpa kendala, aturan, atau batasan,” kata Nasrallah.



"Tidak akan ada tempat yang aman dari rudal dan drone kami," ujarnya, seperti dikutip AFP, Kamis (20/6/2024).

Menurut Nasrallah, konfrontasi yang terjadi saat ini adalah pertempuran terbesar sejak tahun 1948—tahun di mana Israel mendeklarasikan pendiriannya sebagai negara. “Dan akan mengubah wajah kawasan dan membentuk masa depannya,” kata Nasrallah.

Kelompok milisi Syiah yang menguasai sebagian besar Lebanon tersebut telah mendorong pasukan Israel di Galilea sejak 7 Oktober tahun lalu, ketika Tel Aviv menyatakan perang terhadap Hamas di Gaza.

Serangan roket yang terjadi secara berkala di kedua sisi perbatasan telah memaksa lebih dari 53.000 warga Israel dan hampir 100.000 warga Lebanon meninggalkan rumah mereka.

"Hizbullah menyerang posisi Israel dalam jadwal tertentu dan spesifik,” klaim Nasrallah, sambil mencatat bahwa kelompoknya memiliki informasi yang sangat tentang benteng, jumlah, dan penyebaran pasukan Israel.

Menurut Nasrallah, Hizbullah memiliki semua senjata yang dibutuhkan untuk menyerang sasaran di Israel, termasuk senjata yang sebelumnya dirahasiakan dan belum digunakan di medan perang. Kelompok ini juga dilengkapi dengan drone dan roket.

Terkait Siprus, Nasrallah untuk untuk pertama kalinya mengancam negara tersebut jika membuka bandara dan pangkalannya bagi Israel untuk menargetkan Lebanon. "Berarti negara tersebut telah menjadi bagian dari perang," katanya.

Dia mengeklaim bahwa Israel mempunyai rencana rahasia untuk menggunakan lapangan udara di Siprus jika pangkalan udaranya dilumpuhkan oleh serangan Hizbullah.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada hari Selasa bahwa mereka telah menyelesaikan rencana operasional untuk serangan di Lebanon.

Menanggapi seruan Amerika Serikat untuk menahan diri, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan negaranya sangat dekat dengan momen ketika Tel Aviv akan memutuskan untuk mengubah aturan main melawan Hizbullah dan Lebanon.

“Dalam perang total, Hizbullah akan dihancurkan dan Lebanon akan terkena dampak paling parah," katanya.

Konfrontasi besar terakhir Israel dengan Hizbullah terjadi pada tahun 2006, ketika serangan darat ke Lebanon selatan mengakibatkan banyak korban jiwa dan tidak ada keuntungan militer.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
Israel Berencana Bongkar...
Israel Berencana Bongkar Kamp Pengungsi di Jenin dan Tulkarm Tepi Barat
Hamas Bantah Pernyataan...
Hamas Bantah Pernyataan Khaled Meshaal tentang Penyerahan Kekuasaan di Gaza
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Israel Ancam Bombardir...
Israel Ancam Bombardir Lebanon setelah Hizbullah Tembakkan Roket
Langgar Gencatan Senjata...
Langgar Gencatan Senjata Lebanon, Israel Bom Gedung di Beirut
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Gempa M 7,1 Guncang...
Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga, Picu Peringatan Tsunami
Rekomendasi
Misi Kemanusiaan TNI...
Misi Kemanusiaan TNI ke Myanmar, Helikopter Super Puma hingga Kapal Rumah Sakit Dikerahkan
Cara Membuat Ketupat...
Cara Membuat Ketupat Empuk dan Tahan Lama, Sajian Wajib saat Lebaran
BTS, BLACKPINK, BIGBANG,...
BTS, BLACKPINK, BIGBANG, dan IU Masuk Daftar Musisi Terhebat Abad 21
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
5 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
7 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
8 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
9 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
10 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
11 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved