Pasukan Libya Tembak Jatuh Jet Tempur Pasukan Haftar

Senin, 15 April 2019 - 07:19 WIB
Pasukan Libya Tembak Jatuh Jet Tempur Pasukan Haftar
Pasukan Libya Tembak Jatuh Jet Tempur Pasukan Haftar
A A A
TRIPOLI - Pasukan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) Libya yang diakui PBB menembak jatuh sebuah pesawat jet tempur milik Tentara Nasional Libya (LNA) loyalis Jenderal Khalifa Haftar. Insiden ini terjadi ketika perang sengit pecah di antara kedua pihak di Tripoli pada hari Minggu.

Juru bicara militer GNA, Kolonel Mohammed Gnunu, seperti dikutip Russia Today, Senin (15/4/2019), mengatakan insiden penembakan jet tempur terjadi ketika Haftar mengunjungi Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi di Kairo. Menurutnya, jet tempur LNA jatuh di selatan Ibu Kota Libya, Tripoli.

Gnunu tidak merinci lebih lanjut tentang insiden tersebut, namun foto dan video yang menunjukkan jatuhnya pesawat tempur LNA telah bermunculan di media sosial.

Beberapa dari mereka yang memposting gambar mengklaim bahwa jet tempur tersebut jatuh di pinggiran tenggara Tripoli, Ain Zara, sementara yang lain mengatakan jatuh di kota Qasr bin Ghashir yang terletak di selatan ibu kota tidak jauh dari Bandara Internasional Tripoli yang sudah tidak digunakan.

Menurut laporan media setempat, pilot LNA berhasil mengeluarkan dari jet tempurnya sebelum jatuh. Namun, tidak jelas apakah dia ditangkap oleh pasukan GNA atau berhasil melarikan diri dari tempat kejadian.

Pasukan LNA yang dipimpin Haftar mendukung oposisi pemerintah Libya. Mereka bermarkas di Tobruk dan mengklaim menguasai sekitar 80 persen wilayah negara itu. Haftar bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi untuk membahas perkembangan di Libya.

Ini adalah pesawat militer kedua yang dilaporkan jatuh di Libya dalam waktu kurang dari seminggu. Pada 10 April lalu, pihak LNA mengatakan kepada wartawan bahwa pasukan Haftar menembak jatuh pesawat militer milik GNA di Tripoli.

Pasukan Haftar pada pekan lalu melancarkan serangan terhadap milisi yang mendukung GNA di bagian barat negara itu. Kubu Haftar menyebut para milisi tersebut merupakan "kelompok bersenjata ilegal".

Bentrokan telah mengakibatkan pembatalan konferensi perdamaian yang disponsori PBB, yang berusaha untuk menegosiasikan pengaturan pembagian kekuasaan antara Haftar dan pemerintah Perdana Menteri Fayez al-Sarraj atau GNA yang diakui secara internasional. Pemerintah GNA menguasai kurang dari 8 persen wilayah Libya.

Libya telah dicengkeram oleh kekacauan perang saudara sejak 2011 ketika pemberontak Islamis yang didukung NATO menggulingkan dan membunuh Muammar Gaddafi. Setelah kebuntuan bersenjata terbaru pecah, pasukan Amerika Serikat yang tersisa di Libya menarik diri dari Tripoli.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3829 seconds (0.1#10.140)