Mahathir Mohammad: Saya Tidak Korupsi, Sebagian Besar Uangnya Justru Hilang

Rabu, 12 Juni 2024 - 18:04 WIB
loading...
A A A
Mahathir mengatakan dia tidak mendapatkan keuntungan dari aktivitas bisnis putranya.

“Mereka tidak memberi saya uang dari bisnis mereka,” katanya.

Pemimpin lama Malaysia mengatakan dia melarang putra-putranya melakukan bisnis di negara tersebut ketika dia masih menjabat karena dia tidak ingin dituduh melakukan nepotisme.

“Mokhzani baru sukses berbisnis setelah saya lengser. Selama saya menjadi perdana menteri, dia tidak terkenal sebagai pengusaha sukses. Dia dipekerjakan oleh perusahaan perminyakan karena dia dilatih di bidang itu,” kata Mahathir.

Mengenai sumber kekayaannya, Mahathir mengatakan bahwa ia memperoleh gaji bulanan sebesar 8.000 ringgit (USD1.700) ketika ia pertama kali menjadi perdana menteri, meningkat menjadi 20.000 ringgit (USD4.240) pada saat ia mengundurkan diri pada tahun 2020.

“Bagi saya, itu adalah jumlah yang fantastis… jumlah uang yang sangat besar,” kata Mahathir, seraya menambahkan bahwa ia dibayar 2.000 ringgit (USD420) sebulan ketika ia mulai bekerja sebagai dokter di praktik swasta pada tahun 1950an.

Mahathir mengatakan dia juga diberikan tunjangan, termasuk rumah dan mobil, yang membantunya menghabiskan sedikit waktu selama menjabat.

“Mereka membayar listrik, tagihan air… pemerintah memberi saya transportasi, mobil, dan supir. Saya tidak perlu membayar apa pun,” kata Mahathir.

“Bahkan saat terbang, pesawat-pesawat itu siap membantu saya. Jadi apa yang saya perlukan dalam menjalankan pekerjaan saya sebagai perdana menteri semuanya disediakan oleh pemerintah dan gaji yang saya dapatkan. Saya menyimpannya selama lebih dari 29 tahun – mulai dari menjadi menteri pendidikan hingga pensiun sebagai perdana menteri.”

Pada tahun 2018, Mahathir mengumumkan aset senilai 32,35 juta ringgit (USD6,9 juta).
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mahathir Mohamad: Bangsa...
Mahathir Mohamad: Bangsa Melayu Kehilangan Singapura, Jatuh ke Tangan Orang China
Mantan Presiden Korsel...
Mantan Presiden Korsel Didakwa Korupsi karena Minta Pekerjaan untuk Menantunya
Hendak Buka Rekening,...
Hendak Buka Rekening, Remaja Ini Kaget Telah Di-Blacklist Seluruh Bank Malaysia sejak Usia 9 Tahun
Kasus Pencucian Uang...
Kasus Pencucian Uang Rp285,9 T, Hukuman Bui Seumur Hidup Miliarder Truong My Lan Dipangkas Jadi 30 Tahun
Menteri Malaysia Diolok-olok...
Menteri Malaysia Diolok-olok karena Berikan Suvenir kepada Presiden China di Tempat Parkir Bawah Tanah
Mantan PM Malaysia Abdullah...
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi Meninggal Dunia
Mantan PNS Ini Dihukum...
Mantan PNS Ini Dihukum Penjara 468 Tahun dan Denda Rp674,6 Miliar atas Pencucian Uang
5 Cerita WNI Terjebak...
5 Cerita WNI Terjebak 18 Jam Mati Listrik di Spanyol: Enggak Ada yang Nyalain Lilin
Penyebab Spanyol Blackout...
Penyebab Spanyol Blackout Masih Misteri, Ini Dugaannya
Rekomendasi
Dominasi Dolar AS Terancam,...
Dominasi Dolar AS Terancam, Negara-negara Dunia Ramai-ramai Buang USD
Daftar Lengkap Penerima...
Daftar Lengkap Penerima Penghargaan Women's Inspiration Awards 2025
Sinopsis The Red Envelope,...
Sinopsis The Red Envelope, Film Thailand yang Tidak Lulus Sensor di Indonesia
Berita Terkini
13 Negara Gabung Proyek...
13 Negara Gabung Proyek Stasiun Bulan Rusia dan China, Ada Indonesia?
1 jam yang lalu
Guru Australia dan Indonesia...
Guru Australia dan Indonesia Perkuat Hubungan
3 jam yang lalu
Iran Ancam Netanyahu:...
Iran Ancam Netanyahu: Setiap Aksi Permusuhan akan Dibalas dengan Respons Menghancurkan
4 jam yang lalu
Angkatan Udara Rusia...
Angkatan Udara Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Su-27 Ukraina
5 jam yang lalu
Pemukim Israel Bangun...
Pemukim Israel Bangun Jalan Baru saat Tentara Curi Uang di Rumah-rumah Warga Palestina
5 jam yang lalu
Houthi Akui Serang Kapal...
Houthi Akui Serang Kapal Induk AS Harry S Truman di Laut Merah
6 jam yang lalu
Infografis
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved