Yaman Bongkar Jaringan Mata-mata Terkait AS dan Israel

Rabu, 12 Juni 2024 - 10:53 WIB
loading...
Yaman Bongkar Jaringan...
Kepala Badan Keamanan dan Intelijen Yaman Mayor Jenderal Abdul Hakim Hashem al-Khaiwani. Foto/x
A A A
SANAA - Pasukan Keamanan Yaman mengumumkan penemuan jaringan mata-mata besar yang dioperasikan badan intelijen Amerika Serikat (AS) dan Israel. Kabar itu dilaporkan jaringan berita Lebanon Al-Mayadeen.

Para pejabat mengungkapkan jaringan tersebut telah aktif di berbagai lembaga di Yaman sejak 2015.

Ganggu Stabilitas Yaman


Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi, Kepala Badan Keamanan dan Intelijen Yaman Mayor Jenderal Abdul Hakim Hashem al-Khaiwani pada Senin (10/6/2024) menyatakan, "Jaringan yang terbongkar tersebut mengumpulkan informasi penting di berbagai bidang dan melakukan operasi mata-mata langsung untuk badan intelijen musuh guna memperoleh informasi rahasia dan kedaulatan."

Aparat keamanan melaporkan jaringan tersebut mengumpulkan informasi penting di berbagai sektor dan meneruskannya ke badan intelijen musuh.

Pengumpulan data tersebut diduga memengaruhi para pengambil keputusan, menyusup ke badan-badan negara, dan merekrut pejabat dalam pemerintahan Yaman.

Menurut pernyataan resmi, jaringan mata-mata tersebut bertujuan mengganggu stabilitas ekonomi Yaman melalui pengumpulan informasi dan sabotase.

Ansarallah atau Houthi juga menyalahkan jaringan intelijen ini karena merusak sektor pertanian dengan meningkatkan serangan hama, sehingga meningkatkan impor pertanian dan meningkatkan ketergantungan Yaman pada pihak asing.

Jaringan ini dilaporkan menargetkan kesehatan masyarakat Yaman dengan menyebarkan penyakit dan merusak sistem pendidikan dengan mempromosikan korupsi moral.

Selain itu, menurut al-Khaiwani, jaringan mata-mata tersebut memberikan intelijen militer kepada badan-badan Amerika dan Israel untuk melemahkan pasukan keamanan Yaman dan mengurangi kemampuannya.

Pernyataan tersebut menekankan jaringan tersebut mendukung agresi terhadap Yaman dengan memasok informasi militer kepada musuh, sehingga menghambat pembangunan militer negara tersebut selama beberapa tahun terakhir.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1045 seconds (0.1#10.140)