Mengenal 6 Capres Iran yang Disetujui Dewan Wali untuk Gantikan Raisi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat enam calon presiden (capres) Iran yang disetujui Dewan Wali untuk bersaing dalam pemilihan presiden (pilpres) pada 28 Juni mendatang. Beberapa kandidat dikenal sebagai politisi konservatif.
Dilansir dari DW, para kandidat dipilih oleh Dewan Wali Iran yang mengawasi pemilu. Terdapat sekitar 80 nama yang terdaftar sebagai bakal capres untuk bersaing menggantikan Presiden Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei lalu.
Empat perempuan juga mendaftar maju, tetapi didiskualifikasi. Langkah mencoret bakal capres perempuan selalu terjadi pada setiap pemilihan presiden sejak Revolusi Islam Iran tahun 1979.
Sosok 6 Capres Iran yang Direstui Dewan Wali
Mohammad Bagher Ghalibaf atau Mohammad Baqer Qalibaf yang lahir pada 23 Agustus 1961, adalah seorang politikus konservatif Iran. Dia merupakan mantan perwira militer, dan Ketua Parlemen Iran saat ini.
Ghalibaf pernah menjabat sebagai Wali Kota Teheran dari tahun 2005 hingga 2017. Dia juga pernah menjabat Kepala Polisi Iran dari tahun 2000 hingga 2005 dan komandan Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dari tahun 1997 hingga 2000.
Pria kelahiran 6 September 1965 ini merupakan mantan sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi periode 2007 hingga 2013. Sekarang dia menjadi anggota Dewan Kebijaksanaan Kemanfaatan Iran, dan juga negosiator nuklir negara tersebut.
Jalili pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Eropa dan Amerika, dan merupakan kandidat yang gagal dalam pemilihan presiden Juni 2013.
Anggota Parlemen Iran yang mewakili daerah pemilihan Tabriz, Osku, dan Azarshahr, ini lahir pada 29 September 1954. Dia dikenal sebagai politisi reformis, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Pertama Parlemen mulai 29 Mei 2016 hingga 26 Mei 2020.
Masoud Pezeshkian pernah menjadi Menteri Kesehatan antara tahun 2001 hingga 2005 di Kabinet Presiden Mohammad Khatami. Selain itu, dia juga merupakan rektor Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz selama 7 tahun.
Dilansir dari DW, para kandidat dipilih oleh Dewan Wali Iran yang mengawasi pemilu. Terdapat sekitar 80 nama yang terdaftar sebagai bakal capres untuk bersaing menggantikan Presiden Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei lalu.
Empat perempuan juga mendaftar maju, tetapi didiskualifikasi. Langkah mencoret bakal capres perempuan selalu terjadi pada setiap pemilihan presiden sejak Revolusi Islam Iran tahun 1979.
Sosok 6 Capres Iran yang Direstui Dewan Wali
1. Mohammad Bagher Ghalibaf
Mohammad Bagher Ghalibaf atau Mohammad Baqer Qalibaf yang lahir pada 23 Agustus 1961, adalah seorang politikus konservatif Iran. Dia merupakan mantan perwira militer, dan Ketua Parlemen Iran saat ini.
Ghalibaf pernah menjabat sebagai Wali Kota Teheran dari tahun 2005 hingga 2017. Dia juga pernah menjabat Kepala Polisi Iran dari tahun 2000 hingga 2005 dan komandan Angkatan Udara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dari tahun 1997 hingga 2000.
2. Saeed Jalili
Pria kelahiran 6 September 1965 ini merupakan mantan sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi periode 2007 hingga 2013. Sekarang dia menjadi anggota Dewan Kebijaksanaan Kemanfaatan Iran, dan juga negosiator nuklir negara tersebut.
Jalili pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Eropa dan Amerika, dan merupakan kandidat yang gagal dalam pemilihan presiden Juni 2013.
3. Masoud Pezeshkian
Anggota Parlemen Iran yang mewakili daerah pemilihan Tabriz, Osku, dan Azarshahr, ini lahir pada 29 September 1954. Dia dikenal sebagai politisi reformis, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Pertama Parlemen mulai 29 Mei 2016 hingga 26 Mei 2020.
Masoud Pezeshkian pernah menjadi Menteri Kesehatan antara tahun 2001 hingga 2005 di Kabinet Presiden Mohammad Khatami. Selain itu, dia juga merupakan rektor Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz selama 7 tahun.