5 Fakta Konflik Israel vs Hizbullah, Tel Aviv Ternyata Pernah Kalah
loading...
A
A
A
GAZA - Sejarah mencatat bahwa konflik Israel vs Hizbullah sudah terjadi sejak lama. Adapun salah satu titik baliknya ketika Israel melakukan invasi ke Lebanon.
Baru-baru ini, ketegangan di antara Israel dan Hizbullah kembali meningkat. Setelah serangkaian aksi saling balas serangan, beberapa pengamat mengingatkan adanya potensi perang dalam skala yang lebih besar.
Pendapat tersebut diperkuat dengan ancaman Presiden Israel Isaac Herzog soal perang dengan kelompok Hizbullah. Tindakannya itu didasarkan sebagai respon terhadap aksi ‘terorisme’ di dunia.
Lebih jauh, seperti apa sebenarnya riwayat konflik antara Israel dengan Hizbullah ini? Berikut sejumlah faktanya yang bisa diketahui.
Mengutip Al Jazeera, Sabtu (8/6/2024), Hizbullah merupakan sebuah kelompok politik dan bersenjata yang mengadopsi ideologi Islam Syiah khas negara Iran. Dibentuk pada 1982, tujuannya tak lain untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan.
Sebagai informasi, sebelumnya Israel datang melakukan invasi dengan tujuan mengusir pejuang Palestina yang bersembunyi di Lebanon. Setelah itu, muncul sekelompok orang yang dipengaruhi pemerintah syiah Iran untuk mengangkat senjata dan melawan mereka.
Pada kemunculannya, keberadaan Hizbullah tidak bisa dilepaskan dari peran Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC). Melihat adanya kesempatan di Lebanon, mereka bersedia untuk memberikan dana dan pelatihan kepada orang yang ingin melawan Israel.
Pada perkembangannya, Hizbullah juga disebut memiliki hubungan tidak biasa dengan kelompok militan lain di Timur Tengah. Sebut saja seperti Hamas di Palestina dan Houthi di Yaman.
Alasannya sederhana, yakni karena Hamas dan Houthi juga menjadikan Israel sebagai musuh. Di sisi lain, Israel pun menganggap Hizbullah sebagai ancaman, meski tidak selalu berperang dengan terang-terangan sebagaimana yang dilakukannya dengan Hamas.
Baru-baru ini, ketegangan di antara Israel dan Hizbullah kembali meningkat. Setelah serangkaian aksi saling balas serangan, beberapa pengamat mengingatkan adanya potensi perang dalam skala yang lebih besar.
Pendapat tersebut diperkuat dengan ancaman Presiden Israel Isaac Herzog soal perang dengan kelompok Hizbullah. Tindakannya itu didasarkan sebagai respon terhadap aksi ‘terorisme’ di dunia.
Lebih jauh, seperti apa sebenarnya riwayat konflik antara Israel dengan Hizbullah ini? Berikut sejumlah faktanya yang bisa diketahui.
Fakta Konflik Israel vs Hizbullah
1. Hizbullah Dibentuk untuk Melawan Israel
Nama Hizbullah memiliki arti ‘Partai Tuhan’. Pada riwayatnya, pendiriannya pun memiliki riwayat yang cukup menarik.Mengutip Al Jazeera, Sabtu (8/6/2024), Hizbullah merupakan sebuah kelompok politik dan bersenjata yang mengadopsi ideologi Islam Syiah khas negara Iran. Dibentuk pada 1982, tujuannya tak lain untuk melawan pendudukan Israel di Lebanon Selatan.
Sebagai informasi, sebelumnya Israel datang melakukan invasi dengan tujuan mengusir pejuang Palestina yang bersembunyi di Lebanon. Setelah itu, muncul sekelompok orang yang dipengaruhi pemerintah syiah Iran untuk mengangkat senjata dan melawan mereka.
Pada kemunculannya, keberadaan Hizbullah tidak bisa dilepaskan dari peran Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC). Melihat adanya kesempatan di Lebanon, mereka bersedia untuk memberikan dana dan pelatihan kepada orang yang ingin melawan Israel.
2. Hizbullah Jadikan Israel sebagai Musuh Utama
Sebagaimana riwayat pendiriannya, Israel adalah musuh utama Hizbullah. Bahkan, setelah pasukan Tel Aviv menarik diri dari Lebanon, kelompok ini masih terus menganggapnya sebagai musuh.Pada perkembangannya, Hizbullah juga disebut memiliki hubungan tidak biasa dengan kelompok militan lain di Timur Tengah. Sebut saja seperti Hamas di Palestina dan Houthi di Yaman.
Alasannya sederhana, yakni karena Hamas dan Houthi juga menjadikan Israel sebagai musuh. Di sisi lain, Israel pun menganggap Hizbullah sebagai ancaman, meski tidak selalu berperang dengan terang-terangan sebagaimana yang dilakukannya dengan Hamas.