Eks Pejabat: Departemen Luar Negeri AS Menipu Kongres tentang Gaza
loading...
A
A
A
GAZA - Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) berbohong kepada Kongres ketika mengatakan Israel tidak membatasi aliran bantuan ke Gaza.
Pernyataan itu diungkap seorang mantan pejabat yang mengundurkan diri sebagai bentuk protes.
Stacy Gilbert bertugas di Biro Populasi, Pengungsi, dan Migrasi Departemen Luar Negeri AS selama 20 tahun.
Dia meninggalkan pekerjaannya sebagai penasihat senior pada Selasa, dengan alasan keberatan terkait memo setebal 46 halaman berjudul NSM-20, yang diberikan kepada anggota parlemen AS pada 10 Mei, menurut dia kepada Reuters dan The Guardian.
Dalam memo tersebut, Departemen Luar Negeri mengatakan Israel tidak melanggar hukum AS yang melarang penyediaan senjata kepada negara-negara yang membatasi bantuan kemanusiaan Amerika.
Gilbert adalah salah satu ahli yang dimintai pendapatnya untuk laporan tersebut dan mengatakan kesimpulan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.
"Itu sepenuhnya pendapat para ahli masalah kemanusiaan di Departemen Luar Negeri, dan bukan hanya di biro saya, orang-orang yang melihat ini dari komunitas intelijen dan dari biro-biro lain," papar dia tentang posisinya.
Dia menggambarkan NSM-20 "jelas salah" dalam komentarnya kepada surat kabar Inggris tersebut.
“Rancangan laporan diambil alih oleh para ahli dan disunting pada tingkat yang lebih tinggi,” ungkap dia.
Pernyataan itu diungkap seorang mantan pejabat yang mengundurkan diri sebagai bentuk protes.
Stacy Gilbert bertugas di Biro Populasi, Pengungsi, dan Migrasi Departemen Luar Negeri AS selama 20 tahun.
Dia meninggalkan pekerjaannya sebagai penasihat senior pada Selasa, dengan alasan keberatan terkait memo setebal 46 halaman berjudul NSM-20, yang diberikan kepada anggota parlemen AS pada 10 Mei, menurut dia kepada Reuters dan The Guardian.
Dalam memo tersebut, Departemen Luar Negeri mengatakan Israel tidak melanggar hukum AS yang melarang penyediaan senjata kepada negara-negara yang membatasi bantuan kemanusiaan Amerika.
Gilbert adalah salah satu ahli yang dimintai pendapatnya untuk laporan tersebut dan mengatakan kesimpulan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.
"Itu sepenuhnya pendapat para ahli masalah kemanusiaan di Departemen Luar Negeri, dan bukan hanya di biro saya, orang-orang yang melihat ini dari komunitas intelijen dan dari biro-biro lain," papar dia tentang posisinya.
Dia menggambarkan NSM-20 "jelas salah" dalam komentarnya kepada surat kabar Inggris tersebut.
“Rancangan laporan diambil alih oleh para ahli dan disunting pada tingkat yang lebih tinggi,” ungkap dia.