Houthi Serang Kapal Induk AS dengan Rudal
loading...
A
A
A
SANAA - Houthi Yaman pada Jumat (31/5/2024) melancarkan serangan rudal terhadap kapal induk Amerika Serikat (AS) Dwight D Eisenhower di Laut Merah.
Klaim itu diungkap dalam pernyataan yang dibuat di X oleh juru bicara Houthi Yahya Saree.
Saree mengklaim serangan itu terjadi sebagai tanggapan atas serangan AS dan Inggris di provinsi Yaman Sanaa, Hodeidah, dan Taiz.
Serangan AS dan Inggris itu diduga menargetkan infrastruktur sipil dan mengakibatkan kematian 16 orang dan lebih dari 40 orang terluka.
Beberapa rudal diduga menghantam gedung stasiun radio Hodeidah, serta area di sekitar Rumah Sakit Al-Thawra dan markas besar Penjaga Pantai di Port Al-Salib, tempat beberapa kapal komersial rusak.
"Ini merupakan penargetan yang jelas terhadap objek sipil, pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum internasional, dan kejahatan perang sepenuhnya. Oleh karena itu, sebagai tanggapan atas kejahatan ini dan agresi Amerika-Inggris… angkatan bersenjata Yaman melakukan operasi militer gabungan yang menargetkan kapal induk Amerika Eisenhower di Laut Merah,” tegas Saree dalam pernyataannya.
Dia mengklaim serangan terhadap kapal induk AS “akurat dan langsung,” tetapi tidak memberikan rincian tentang kerusakan yang dialami kapal tersebut.
Angkatan Laut AS belum mengeluarkan pernyataan apa pun mengenai dugaan serangan terhadap kapalnya.
Pada Kamis, pasukan Inggris dan Amerika melancarkan serangan skala besar terhadap target yang diduga milik Houthi di Yaman sebagai bagian dari operasi yang sedang berlangsung untuk menghentikan serangan kelompok tersebut terhadap kapal-kapal komersial yang melintasi Laut Merah dan Teluk Aden.
Menurut laporan media yang mengutip pejabat militer, serangan koalisi AS tersebut menghantam beberapa fasilitas bawah tanah Houthi, peluncur rudal, dan lokasi komando dan kontrol, serta kapal dan kendaraan udara Houthi di wilayah Yaman yang dikuasai pejuang tersebut.
Houthi, kelompok Syiah Islam yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah menyerang kapal-kapal dagang sejak Oktober, menyebutnya sebagai tindakan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.
Pejuang bersumpah untuk terus mengganggu pengiriman barang di sepanjang rute perdagangan laut penting, sampai Israel menghentikan genosidanya di Jalur Gaza.
Israel telah membunuh lebih dari 36.000 warga Palestina di Jalur Gaza. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Klaim itu diungkap dalam pernyataan yang dibuat di X oleh juru bicara Houthi Yahya Saree.
Saree mengklaim serangan itu terjadi sebagai tanggapan atas serangan AS dan Inggris di provinsi Yaman Sanaa, Hodeidah, dan Taiz.
Serangan AS dan Inggris itu diduga menargetkan infrastruktur sipil dan mengakibatkan kematian 16 orang dan lebih dari 40 orang terluka.
Beberapa rudal diduga menghantam gedung stasiun radio Hodeidah, serta area di sekitar Rumah Sakit Al-Thawra dan markas besar Penjaga Pantai di Port Al-Salib, tempat beberapa kapal komersial rusak.
"Ini merupakan penargetan yang jelas terhadap objek sipil, pelanggaran terang-terangan terhadap semua hukum internasional, dan kejahatan perang sepenuhnya. Oleh karena itu, sebagai tanggapan atas kejahatan ini dan agresi Amerika-Inggris… angkatan bersenjata Yaman melakukan operasi militer gabungan yang menargetkan kapal induk Amerika Eisenhower di Laut Merah,” tegas Saree dalam pernyataannya.
Dia mengklaim serangan terhadap kapal induk AS “akurat dan langsung,” tetapi tidak memberikan rincian tentang kerusakan yang dialami kapal tersebut.
Angkatan Laut AS belum mengeluarkan pernyataan apa pun mengenai dugaan serangan terhadap kapalnya.
Pada Kamis, pasukan Inggris dan Amerika melancarkan serangan skala besar terhadap target yang diduga milik Houthi di Yaman sebagai bagian dari operasi yang sedang berlangsung untuk menghentikan serangan kelompok tersebut terhadap kapal-kapal komersial yang melintasi Laut Merah dan Teluk Aden.
Menurut laporan media yang mengutip pejabat militer, serangan koalisi AS tersebut menghantam beberapa fasilitas bawah tanah Houthi, peluncur rudal, dan lokasi komando dan kontrol, serta kapal dan kendaraan udara Houthi di wilayah Yaman yang dikuasai pejuang tersebut.
Houthi, kelompok Syiah Islam yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman, telah menyerang kapal-kapal dagang sejak Oktober, menyebutnya sebagai tindakan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.
Pejuang bersumpah untuk terus mengganggu pengiriman barang di sepanjang rute perdagangan laut penting, sampai Israel menghentikan genosidanya di Jalur Gaza.
Israel telah membunuh lebih dari 36.000 warga Palestina di Jalur Gaza. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(sya)