Mengapa PBB Belum Sanggup Hentikan Genosida Israel pada Warga Palestina?
loading...
A
A
A
Namun, dalam kasus Israel-Palestina, intervensi militer menjadi sangat rumit dan berisiko tinggi.
Beberapa negara anggota PBB memiliki kepentingan yang berbeda dalam konflik ini. Ketidaksepakatan ini menghambat upaya bersama untuk menghentikan genosida dan mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Negara-negara Barat, yang dipimpin Amerika Serikat (AS), memiliki kepentingan menjaga hubungan dengan Israel. Adapun mayoritas negara anggota PBB lainnya lebih mendukung Palestina yang telah mengalami penderitaan sejak penjajahan Israel pada 1948 hingga sekarang.
Konflik kepentingan di tingkat internasional inilah yang membuat genosida yang dilakukan Israel di Gaza terus berlanjut tanpa kejelasan kapan berakhirnya.
Amerika Serikat (AS) memiliki sejarah yang kompleks dalam menghadapi resolusi yang menargetkan Israel di Dewan Keamanan PBB.
AS merupakan pendukung Israel secara politik dan militer. AS adalah sekutu dekat Israel dan memiliki hubungan strategis yang kuat. AS cenderung melindungi kepentingan Israel di berbagai forum internasional.
Tak hanya itu, AS merupakan pemasok senjata utama yang digunakan Israel untuk membunuh warga Palestina di Jalur Gaza.
AS adalah salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto. Dengan menggunakan hak ini, AS dapat mencegah adopsi resolusi yang menargetkan Israel.
Namun, terkadang AS memilih untuk abstain daripada menggunakan hak veto. Contohnya, pada Maret 2024, AS memilih abstain ketika Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi yang menuntut gencatan senjata di Gaza selama bulan suci Ramadan.
Keputusan ini mengejutkan karena AS biasanya menggunakan hak veto untuk melindungi Israel.
5. Konflik Kepentingan
Beberapa negara anggota PBB memiliki kepentingan yang berbeda dalam konflik ini. Ketidaksepakatan ini menghambat upaya bersama untuk menghentikan genosida dan mencapai perdamaian yang berkelanjutan.
Negara-negara Barat, yang dipimpin Amerika Serikat (AS), memiliki kepentingan menjaga hubungan dengan Israel. Adapun mayoritas negara anggota PBB lainnya lebih mendukung Palestina yang telah mengalami penderitaan sejak penjajahan Israel pada 1948 hingga sekarang.
Konflik kepentingan di tingkat internasional inilah yang membuat genosida yang dilakukan Israel di Gaza terus berlanjut tanpa kejelasan kapan berakhirnya.
6. AS Pendukung dan Pelindung Utama Israel
Amerika Serikat (AS) memiliki sejarah yang kompleks dalam menghadapi resolusi yang menargetkan Israel di Dewan Keamanan PBB.
AS merupakan pendukung Israel secara politik dan militer. AS adalah sekutu dekat Israel dan memiliki hubungan strategis yang kuat. AS cenderung melindungi kepentingan Israel di berbagai forum internasional.
Tak hanya itu, AS merupakan pemasok senjata utama yang digunakan Israel untuk membunuh warga Palestina di Jalur Gaza.
AS adalah salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang memiliki hak veto. Dengan menggunakan hak ini, AS dapat mencegah adopsi resolusi yang menargetkan Israel.
Namun, terkadang AS memilih untuk abstain daripada menggunakan hak veto. Contohnya, pada Maret 2024, AS memilih abstain ketika Dewan Keamanan PBB meloloskan resolusi yang menuntut gencatan senjata di Gaza selama bulan suci Ramadan.
Keputusan ini mengejutkan karena AS biasanya menggunakan hak veto untuk melindungi Israel.