Profil Nikki Haley, Bakal Capres Gagal AS yang Tulis ‘Habisi Mereka’ di Peluru Artileri Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sosok Nikki Haley tengah menuai kecaman banyak pihak setelah menulis pesan “Finish Them!” atau “Habis Mereka!” di peluru artileri Israel yang digunakan untuk menghancurkan Jalur Gaza, Palestina.
Haley melakukan ketika berkunjung ke pos militer Israel pada Selasa lalu. Tindakan tersebut memicu kecaman banyak pihak, termasuk tokoh Yahudi dan Amerika Serikat (AS).
Dalam gambar yang viral di media social, Haley terlihat berjongkok di depan peluru artileri Israel sambil menulis dengan spidol. Foto yang dibagikan oleh diplomat Israel, Danny Danon, tersebut memperlihatkan pesan yang ditandatangani Haley: "Habisi Mereka! – Amerika (Cinta) Israel, Selalu."
Baca Juga: Nikki Haley Dinilai Bejat usai Tulis 'Habisi Mereka' pada Bom Israel Penghancur Gaza
Nikki Haley merupakan salah seorang politikus dan diplomat Amerika Serikat (AS). Dia pernah menjadi Gubernur South Carolina periode 2011-2017.
Haley lahir di Bamberg, South Carolina, pada 20 Januari 1972. Saat ini, usianya sudah menginjak 52 tahun.
Berasal dari keluarga imigran India, Haley dibesarkan di South Carolina. Dia pernah menamatkan pendidikan dari Clemson University dengan gelar sarjana akuntansi.
Awalnya, Haley tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang diplomat atau politikus. Setelah lulus kuliah, dia sempat melanjutkan bisnis keluarga.
Namun, seiring waktu, pendiriannya berubah. Beberapa waktu setelah menikah, Haley memutuskan masuk politik dan meraih kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) negara bagian setempat pada 2004.
Pada 2010, Haley maju sebagai calon gubernur South Carolina. Dia menang dan mencatat sejarah sebagai wanita dan orang minoritas etnis pertama yang menjadi gubernur.
Sepanjang masa jabatannya, South Carolina terlihat cukup stabil. Kepemimpinannya pun berlanjut setelah terpilih kembali pada 2014.
Kariernya semakin moncer ketika ditunjuk menjadi Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk PBB pada 2017. Pencapaian ini membuat Haley menjadi orang Amerika keturunan India pertama yang bertugas di kabinet kepresidenan.
Sebagai Dubes untuk PBB, Haley dikenal vokal terhadap permasalahan di Timur Tengah, terutama soal Iran yang mengejar program nuklir. Namun, dia memilih mundur pada Oktober 2018 karena alasan tertentu.
Pada penjaringan kandidat untuk pemilihan presiden (pilpres) AS 2024, Haley awalnya menjadi salah satu bakal calon presiden (capres) yang akan maju mewakili Partai Republik. Namun, dia masih kalah dari dari mantan bosnya; Donald Trump.
Haley telah lama dikenal sebagai pendukung Israel. Dia tak pernah segan untuk menunjukan bukti-bukti dukungannya kepada negara Yahudi tersebut.
Haley melakukan ketika berkunjung ke pos militer Israel pada Selasa lalu. Tindakan tersebut memicu kecaman banyak pihak, termasuk tokoh Yahudi dan Amerika Serikat (AS).
Dalam gambar yang viral di media social, Haley terlihat berjongkok di depan peluru artileri Israel sambil menulis dengan spidol. Foto yang dibagikan oleh diplomat Israel, Danny Danon, tersebut memperlihatkan pesan yang ditandatangani Haley: "Habisi Mereka! – Amerika (Cinta) Israel, Selalu."
Baca Juga: Nikki Haley Dinilai Bejat usai Tulis 'Habisi Mereka' pada Bom Israel Penghancur Gaza
Profil Nikki Haley
Nikki Haley merupakan salah seorang politikus dan diplomat Amerika Serikat (AS). Dia pernah menjadi Gubernur South Carolina periode 2011-2017.
Haley lahir di Bamberg, South Carolina, pada 20 Januari 1972. Saat ini, usianya sudah menginjak 52 tahun.
Berasal dari keluarga imigran India, Haley dibesarkan di South Carolina. Dia pernah menamatkan pendidikan dari Clemson University dengan gelar sarjana akuntansi.
Awalnya, Haley tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang diplomat atau politikus. Setelah lulus kuliah, dia sempat melanjutkan bisnis keluarga.
Namun, seiring waktu, pendiriannya berubah. Beberapa waktu setelah menikah, Haley memutuskan masuk politik dan meraih kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) negara bagian setempat pada 2004.
Pada 2010, Haley maju sebagai calon gubernur South Carolina. Dia menang dan mencatat sejarah sebagai wanita dan orang minoritas etnis pertama yang menjadi gubernur.
Sepanjang masa jabatannya, South Carolina terlihat cukup stabil. Kepemimpinannya pun berlanjut setelah terpilih kembali pada 2014.
Kariernya semakin moncer ketika ditunjuk menjadi Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk PBB pada 2017. Pencapaian ini membuat Haley menjadi orang Amerika keturunan India pertama yang bertugas di kabinet kepresidenan.
Sebagai Dubes untuk PBB, Haley dikenal vokal terhadap permasalahan di Timur Tengah, terutama soal Iran yang mengejar program nuklir. Namun, dia memilih mundur pada Oktober 2018 karena alasan tertentu.
Pada penjaringan kandidat untuk pemilihan presiden (pilpres) AS 2024, Haley awalnya menjadi salah satu bakal calon presiden (capres) yang akan maju mewakili Partai Republik. Namun, dia masih kalah dari dari mantan bosnya; Donald Trump.
Haley telah lama dikenal sebagai pendukung Israel. Dia tak pernah segan untuk menunjukan bukti-bukti dukungannya kepada negara Yahudi tersebut.
(mas)