Para Wanita ISIS Teriak Kafir pada Orang Lain di Kamp Pengungsi

Sabtu, 09 Maret 2019 - 04:08 WIB
Para Wanita ISIS Teriak Kafir pada Orang Lain di Kamp Pengungsi
Para Wanita ISIS Teriak Kafir pada Orang Lain di Kamp Pengungsi
A A A
KAMP AL-HOL - Para wanita asing anggota kelompok Islamic State atau ISIS mencoba menyerang orang lain di sebuah kamp pengungsi al-Hol, Suriah. Para wanita kelompok ekstremis itu meneriaki "kafir" terhadap orang-orang yang bukan dari kelompoknya.

Situasi itu dilaporkan jurnalis Reuters, Sabtu (9/3/2019), yang mengunjungi kamp pengungsi al-Hol.

"Mereka meneriaki kami bahwa kami adalah orang kafir karena menunjukkan wajah kami," kata seorang wanita Suriah di kamp al-Hol, di mana wanita dan anak-anak dipindahkan dari kantong terakhir ISIS di Baghuz, Suriah timur. "Mereka mencoba memukul kami," kata wanita Suriah yang identitasnya tak disebutkan tersebut.

Para militan ISIS yang bersembunyi di Baghuz telah bermunculan ketika wilayah itu diserang Pasukan Demokratik Suriah (SDF), pasukan pemberontak yang jadi sekutu Amerika Serikat dalam memerangi ISIS.

Menurut data PBB, setidaknya 62.000 orang saat ini telah membanjiri kamp pengungsi al-Hol. Jumlah itu jauh melebihi kapasitas kamp. Lebih dari 90 persen pendatang baru di kamp pengungsi itu adalah perempuan dan anak-anak.

Otoritas Kurdi Suriah yang mengendalikan kamp pengungsi al-Hol telah menutup akses para wanita asing. Pada hari Jumat, para wanita asing anggota ISIS yang berpakaian hitam dari kepala, termasuk penutup wajah, hingga kaki berkumpul di balik pagar dengan gerbang yang terkunci.

"Orang asing melempar batu. Mereka meneriakkan sumpah pada pejabat kamp. Bahkan anak-anak membuat ancaman," kata seorang pejabat keamanan di kamp pengungsi al-Hol.

Ratusan militan ISIS sejauh ini sudah menyerah. Tetapi SDF yang dipimpin pasukan Kurdi percaya bahwa masih ada anggota ISIS yang paling keras bersembunyi di Baghuz, siap untuk bertarung sampai mati.

Sebelum serangan terakhir di Baghuz, SDF mengatakan pihaknya menahan sekitar 800 militan asing anggota ISIS dan 2.000 istri serta anak-anak mereka. Meskipun belum memberikan angka yang diperbarui, jumlahnya telah menggelembung.

"Situasi di kamp sangat menyedihkan. Para pengungsi semakin berkembang dan kami berusaha memenuhi kebutuhan orang sebanyak yang kami bisa. Tapi kami butuh bantuan," kata Mazin Shekhi, seorang pejabat di kamp pengungsi.

Shekhi mengatakan ketika anak-anak kecil tiba sendirian, para pejabat menyerahkan mereka ke lembaga bantuan atau mencoba mencari orang dewasa untuk merawat mereka di kamp untuk saat ini. "Bahkan tenda besar sudah penuh. Orang-orang tidur di tempat terbuka," katanya.

Komite Penyelamatan Internasional mengatakan setidaknya 100 orang telah tewas, kebanyakan anak-anak, ketika dalam perjalanan atau sesaat setelah tiba di kamp pengungsi. Lebih dari 100 anak telah tiba sendirian. Agen-agen bantuan memperingatkan bahwa kamp pengungsi telah mencapai titik puncaknya.

Para wanita dari berbagai negara meminta makanan atau bertanya tentang suami mereka yang ditahan. Sedangkan anak-anak lelaki bermain bola di sebuah area di tengah puluhan tenda yang bergoyang tertiup angin.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4844 seconds (0.1#10.140)
pixels