292 Pesawat Boeing Dilaporkan Berisiko Mengalami Ledakan di Udara

Jum'at, 24 Mei 2024 - 05:36 WIB
loading...
292 Pesawat Boeing Dilaporkan...
Sekitar 292 pesawat Boeing dilaporkan berisiko mengalami kebakaran atau ledakan di udara. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Sekitar 292 pesawat Boeing dilaporkan berisiko mengalami kebakaran atau ledakan di udara.

Laporan itu merujuk pada arahan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat (AS) yang memperingatkan bahwa cacat pada pesawat Boeing 777 dapat menyebabkan “kebakaran atau ledakan” jika tidak ditangani.

Tidak jelas apakah operator pesawat telah mengatasi masalah itu atau belum.

Arahan tersebut dikeluarkan FAA pada bulan Maret lalu, dan dokumen arahan itu telah dipublikasikan Daily Mail serta bisa dilihat publik sejak Rabu.

Laporan dan publikasi dokumen itu muncul di tengah serangkaian insiden keselamatan yang melibatkan pesawat Boeing.



Menurut FAA, pelat logam yang dipasang pada ventilasi tangki bahan bakar di sayap Boeing 777 dipasang tanpa ikatan listrik, yang berarti pelat tersebut berpotensi mengakumulasi listrik statis dan menyebabkan “kebakaran atau ledakan” pada tangki bahan bakar jet.

Sekitar 292 pesawat Boeing 777 yang terdaftar di AS bisa berisiko, demikian peringatan dari arahan FAA. tersebut. Semua varian 777, mulai dari model dasar 777-200 hingga 777-300ER jarak jauh, terpengaruh.

Namun Boeing menolak laporan tersebut, dan bersikeras bahwa arahan yang disampaikan FAA adalah bagian dari “proses peraturan standar yang telah membantu memastikan perjalanan udara merupakan bentuk transportasi yang paling aman.”

“Ini bukan masalah keselamatan penerbangan secara langsung,” kata perusahaan itu, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (24/5/2024).

“Ada beberapa redundansi yang dirancang pada pesawat komersial modern untuk memastikan perlindungan terhadap efek elektromagnetik. Armada 777 telah beroperasi selama hampir 30 tahun, dan telah menerbangkan lebih dari 3,9 miliar penumpang dengan aman,”lanjut pihak Boeing.

Boeing 777 merupakan pesawat berbadan lebar yang paling banyak diproduksi di dunia, dengan hampir 1.800 unit telah dikirimkan ke operator di seluruh dunia sejak tahun 1995.

Pesawat tersebut telah terlibat dalam 31 kecelakaan atau insiden, sebuah catatan keselamatan yang relatif lebih baik dibandingkan pendahulunya yang lebih kecil, 767, yang terlibat dalam 67 kecelakaan dari sekitar 1.300 pesawat yang dibuat.

Pendekatan Boeing terhadap keselamatan secara keseluruhan telah mendapat sorotan dalam beberapa tahun terakhir.

Dua kecelakaan mematikan pada tahun 2018 dan 2019 membuat seluruh armada pesawat 737 MAX tidak bisa terbang jarak pendek, sementara tahun ini telah terjadi beberapa insiden, dimulai dengan panel pintu yang meledak di udara pada pesawat 737 MAX 9 yang dioperasikan oleh Alaska Airlines pada bulan Januari.

Departemen Kehakiman AS masih mempertimbangkan untuk menuntut Boeing atas kecelakaan yang terjadi pada tahun 2018 dan 2019, yang menewaskan hampir 350 orang dan disebabkan oleh sistem kontrol nada yang tidak diberitahukan kepada pilot oleh perusahaan tersebut.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1175 seconds (0.1#10.140)