ICC Akhirnya Minta PM Israel Benjamin Netanyahu Ditangkap atas Kejahatan Perang di Gaza

Selasa, 21 Mei 2024 - 07:43 WIB
loading...
A A A
“Terlepas dari tujuan militer apa pun yang mereka miliki, cara yang dipilih Israel untuk mencapainya di Gaza—yaitu dengan sengaja menyebabkan kematian, kelaparan, penderitaan besar, dan cedera serius pada tubuh atau kesehatan penduduk sipil—adalah tindakan kriminal,” lanjutnya.

Menurut pernyataan itu, anggota Hamas dan sayap bersenjatanya, Brigade al-Qassam, memikul tanggung jawab pidana. "Karena menyandera, pemerkosaan dan tindakan kekerasan seksual lainnya sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan, menyiksa, perlakuan kejam, dan penghinaan terhadap martabat pribadi," imbuh Khan.

“Kantor saya menyatakan ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa Sinwar, Deif dan Haniyeh bertanggung jawab secara pidana atas pembunuhan ratusan warga sipil Israel dalam serangan yang dilakukan oleh Hamas (khususnya sayap militernya, Brigade al-Qassam) dan kelompok bersenjata lainnya di Israel pada 7 Oktober 2023 dan penyanderaan sedikitnya 245 orang,” kata Khan.

“Kantor saya juga menyampaikan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa sandera yang diambil dari Israel ditahan dalam kondisi yang tidak manusiawi,” imbuh dia.

Khan mengakhiri pernyataannya dengan menyoroti pentingnya memastikan hukum diterapkan secara setara bagi kedua belah pihak.

“Mari kita perjelas satu isu inti hari ini: jika kita tidak menunjukkan kesediaan kita untuk menerapkan undang-undang secara setara, jika undang-undang tersebut terlihat diterapkan secara selektif, kita akan menciptakan kondisi yang dapat menyebabkan keruntuhan undang-undang tersebut. Dengan melakukan hal ini, kita akan melonggarkan sisa ikatan yang menyatukan kita, hubungan yang stabil antara semua komunitas dan individu, jaring pengaman yang menjadi sandaran semua korban pada saat penderitaan. Inilah risiko sebenarnya yang kita hadapi saat ini," paparnya.

Menanggapi berita tersebut, menteri kabinet perang Israel Benny Gantz mengecam upaya mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant sebagai “kejahatan yang bersejarah”.

“Menggambarkan persamaan antara pemimpin negara demokratis yang bertekad mempertahankan diri dari teror keji dengan pemimpin organisasi teror yang haus darah adalah distorsi mendalam terhadap keadilan dan kebangkrutan moral yang mencolok,” kata Gantz.

Sementara Hamas memperingatkan keputusan ICC “menyamakan korban dengan algojo”.

Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri juga mengatakan keputusan ICC memberikan dorongan kepada Israel untuk melanjutkan “perang pemusnahan” di Gaza.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1346 seconds (0.1#10.140)