Horor, Salju Hitam Beracun Melanda Siberia

Senin, 18 Februari 2019 - 15:04 WIB
Horor, Salju Hitam Beracun Melanda Siberia
Horor, Salju Hitam Beracun Melanda Siberia
A A A
NOVOSIBIRSK - Jalan-jalan di wilayah Siberia telah tertutup salju hitam beracun. Warga yang berbagi video pemandangan tersebut mengatakan hal itu akibat penambangan batu bara.

Dalam sebuah video, yang direkam dari Kiselyovsk, sebuah kota di wilayah Kuzbass, seorang wanita melewati gundukan salju berwarna hitam mirip warna batu bara yang membentang ke cakrawala. Salju hitam itu melanda taman bermain anak-anak dan halaman-halaman bangunan tempat tinggal. Media Rusia menggambarkan pemandangan itu sebagai "post-apocalyptic".

Debu batu bara telah mengubah salju putih menjadi hitam di Kuzbass. Debu itu berasal dari banyak tambang terbuka yang menurut para aktivis lingkungan memiliki konsekuensi yang merusak bagi kesehatan 2,6 juta orang di kawasan itu.

Kanker, cerebral palsy anak, dan tingkat tuberkulosis di wilayah Kuzbass semuanya di atas rata-rata angka nasional.

"Lebih sulit untuk menemukan salju putih daripada salju hitam selama musim dingin," kata Vladimir Slivyak, anggota kelompok lingkungan Ecodefense.

"Ada banyak debu batu bara di udara sepanjang waktu. Ketika salju turun, itu hanya akan terlihat. Anda tidak bisa melihatnya sepanjang tahun, tetapi masih ada di sana," paparnya, dikutip The Guardian, Minggu (17/2/2019).

Meskipun ada ketegangan politik antara Moskow dan London, Rusia adalah pemasok utama impor batubara Inggris. Tambang Rusia memasok sekitar setengah dari 8,5 juta ton batubara yang dikirim ke Inggris pada tahun 2017, dengan hingga 90 persen di antaranya berasal dari wilayah Kuzbass.

Batubara digunakan di Inggris untuk berbagai tujuan, termasuk pembuatan semen dan baja serta digunakan untuk pembangkit listrik. Namun, pemerintah Inggris berkomitmen untuk menghapus penggunaan batu bara pada tahun 2025.

Beberapa aktivis lingkungan Rusia meminta London untuk memboikot batubara Moskow. “Cara terbaik untuk menekannya adalah berhenti membeli batu bara sampai situasi diperbaiki," kata Slivyak.

Menurut aktivis lingkungan debu batu bara itu mengandung berbagai logam berat berbahaya, termasuk arsenik dan merkuri. Masalah lingkungan diperburuk oleh praktik pemuatan batu bara ke atas gerbong kereta untuk ekspor. Angin dan debu batu bara mengendap di kota-kota dan sungai di sepanjang rel.

Para pengkritik mengatakan pihak berwenang Rusia menutup mata terhadap pelanggaran rutin terhadap norma dan peraturan keselamatan, di mana tambang secara terbuka terletak sangat dekat dengan kota dan desa.

Andrei Panov, Wakil Gubernur Kuzbass, mengatakan pabrik-pabrik pembakaran batu bara, polusi yang terkait dengan transportasi, dan bisnis-bisnis yang tidak spesifik merupakan kemungkinan penyebab salju hitam.

Para pejabat di Mysky, sebuah kota di wilayah itu, baru-baru ini diejek karena mengecat salju putih sebagai upaya nyata untuk mengubah penampilan seluncur salju anak-anak.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3030 seconds (0.1#10.140)