Slovakia dalam Momen Kritis setelah Penembakan Robert Fico
loading...
A
A
A
Dua “kubu” politik berjauhan, tanpa dialog.
Bersama rekannya di atas panggung, Menteri Pertahanan Robert Kalinak mengatakan rakyat Slovakia perlu “belajar mentoleransi perbedaan pendapat”.
Namun kedua menteri tersebut kemudian langsung menuduh politisi oposisi dan media mengobarkan permusuhan. Beberapa kali, mereka menginstruksikan wartawan untuk "bercermin" dan memeriksa apakah mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Masih sangat sedikit informasi yang dapat diverifikasi tentang calon pembunuh tersebut.
Beberapa video dan jejak yang ditinggalkan online menunjukkan profil yang membingungkan: menentang perang di Ukraina tetapi tampaknya memposting dukungan terhadap kelompok sayap kanan pro-Rusia, dan seorang penulis puisi dan prosa anti-migran.
Para menteri di pemerintahan menyebutnya sebagai "serigala tunggal", dan bersikeras bahwa pandangannya sejalan dengan partai oposisi utama, yang telah mengalami radikalisasi.
“Kebencian melahirkan kebencian,” menteri dalam negeri memperingatkan.
Pembicaraan seperti itu terdengar hampa bagi sebagian orang.
“Ketika kita berbicara tentang lingkungan yang beracun, sulit untuk tidak mengatakan siapa pihak utama yang bertanggung jawab atas hal tersebut: yaitu Partai Smer,” ujar Pavol Babos, sosiolog di Universitas Comenius di Bratislava.
“Saya berani bertaruh bahwa serangan akan dilakukan oleh anggota oposisi, bukan perdana menteri,” katanya.
Bersama rekannya di atas panggung, Menteri Pertahanan Robert Kalinak mengatakan rakyat Slovakia perlu “belajar mentoleransi perbedaan pendapat”.
Namun kedua menteri tersebut kemudian langsung menuduh politisi oposisi dan media mengobarkan permusuhan. Beberapa kali, mereka menginstruksikan wartawan untuk "bercermin" dan memeriksa apakah mereka bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Masih sangat sedikit informasi yang dapat diverifikasi tentang calon pembunuh tersebut.
Beberapa video dan jejak yang ditinggalkan online menunjukkan profil yang membingungkan: menentang perang di Ukraina tetapi tampaknya memposting dukungan terhadap kelompok sayap kanan pro-Rusia, dan seorang penulis puisi dan prosa anti-migran.
Para menteri di pemerintahan menyebutnya sebagai "serigala tunggal", dan bersikeras bahwa pandangannya sejalan dengan partai oposisi utama, yang telah mengalami radikalisasi.
“Kebencian melahirkan kebencian,” menteri dalam negeri memperingatkan.
Pembicaraan seperti itu terdengar hampa bagi sebagian orang.
“Ketika kita berbicara tentang lingkungan yang beracun, sulit untuk tidak mengatakan siapa pihak utama yang bertanggung jawab atas hal tersebut: yaitu Partai Smer,” ujar Pavol Babos, sosiolog di Universitas Comenius di Bratislava.
“Saya berani bertaruh bahwa serangan akan dilakukan oleh anggota oposisi, bukan perdana menteri,” katanya.