Diplomasi Minuman Cognac Menguak Hubungan Xi Jinping dan Emmanuel Macron

Rabu, 15 Mei 2024 - 20:50 WIB
loading...
A A A
“Kami menentang penggunaan krisis Ukraina untuk menyalahkan, mencemarkan nama baik negara ketiga, dan memicu Perang Dingin baru,” kata Xi pada hari Senin.

Referensi pada “Perang Dingin baru”, jargon Partai Komunis China yang biasanya digunakan untuk mengecam manuver geopolitik apa pun yang dilakukan Washington yang tidak disukai oleh Beijing, mungkin menyentuh hati Macron, yang berupaya mengembangkan Eropa sebagai kekuatan militer dan ekonomi yang otonom secara strategis dan independen dari pengaruh China atau Amerika Serikat (AS).

Pada akhir hari pertama Xi di Paris, suasana di Elysée cukup optimistis, karena beberapa penasihat melihat secercah harapan dalam pembicaraan khususnya mengenai Ukraina.

Dalam pernyataan bersama kepada pers, Xi mengumumkan bahwa dia mendukung seruan presiden Prancis untuk melakukan “gencatan senjata Olimpiade”, yang dilihat Macron sebagai peluang untuk “mengupayakan penyelesaian [konflik] yang berkelanjutan dengan sepenuhnya menghormati hukum internasional.”

Namun karena Rusia mendapatkan keuntungan di medan perang di Ukraina dan dilaporkan bersiap melakukan serangan selama musim panas, pembicaraan tentang gencatan senjata selama Olimpiade terdengar hanya angan-angan mengingat kenyataan di lapangan.

Menurut Marc Julienne, pakar China di lembaga pemikir IFRI yang berbasis di Paris, niat baik China dalam masalah ini “bukanlah keuntungan nyata” bagi Prancis, karena ini adalah sesuatu yang diinginkan oleh Beijing.

“Dukungan terhadap usulan gencatan senjata oleh presiden Prancis selama Olimpiade sejalan dengan dukungan china terhadap gencatan senjata, tanpa ada tindakan ke arah itu,” katanya.

Mengemudi Irisan


Macron dalam beberapa pekan terakhir, mendesak China dan Eropa untuk membangun hubungan perdagangan yang “lebih seimbang” dan pada hari Senin membahas topik tersebut secara langsung dalam pembicaraan tiga arah dengan Presiden Komisi UE Ursula von der Leyen.

Macron menyebut penangguhan tarif preemptive untuk Cognac Prancis juga merupakan sebuah kemenangan. Dia memuji Xi “atas keterbukaannya mengenai tindakan sementara terhadap Cognac Prancis dan keinginannya untuk tidak menerapkannya.”

Namun Xi tidak mengatakan bahwa dia menentang tarif terhadap Cognac Prancis. Sebaliknya, Kementerian Luar Negeri China mengutip pernyataan Xi yang menyangkal “apa yang disebut sebagai ‘masalah kelebihan kapasitas China’.”
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
Dengan Tulus, Putin...
Dengan Tulus, Putin Ucapkan Terima Kasih kepada Tentara Korea Utara yang Membantu Merebut Kursk
Putin Umumkan Gencatan...
Putin Umumkan Gencatan Senjata 3 Hari untuk Perayaan Kemenangan Perang Dunia II
Kim Jong-un Janji Bangun...
Kim Jong-un Janji Bangun Monumen bagi Tentaranya yang Gugur di Perang Rusia
Dampak Perang Dagang:...
Dampak Perang Dagang: Canton Fair Sepi, Industri Ekspor China Terguncang
Takut Diserang Rusia,...
Takut Diserang Rusia, Finlandia Bangun Rel Kereta Perang Senilai Rp382 Miliar
Mengenal Genevieve Jeanningros,...
Mengenal Genevieve Jeanningros, Biarawati yang Terobos Protokol Vatikan Demi Melihat Jenazah Paus
Ini Hukuman bagi Pelanggar...
Ini Hukuman bagi Pelanggar Ketentuan Haji, Denda Hampir Rp900 Juta hingga Deportasi
Rekomendasi
Hampir 30 Tahun Berlalu,...
Hampir 30 Tahun Berlalu, Pengawal Ini Bongkar Kengerian Malam Kematian Putri Diana
2 Makanan Indonesia...
2 Makanan Indonesia Masuk Daftar Sup Ayam Terenak di Dunia, Soto Lamongan Jadi Favorit
Paula Verhoeven Ajukan...
Paula Verhoeven Ajukan Banding atas Putusan Cerai dengan Baim Wong
Berita Terkini
Korban Tewas Ledakan...
Korban Tewas Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Capai 70 Orang, Teheran Sebut Ada Kelalaian
1 menit yang lalu
Jatuh dari Kapal Induk...
Jatuh dari Kapal Induk Nuklir, Jet Tempur F/A-18 AS Seharga Rp1 Triliun Hilang di Laut Merah
24 menit yang lalu
Pakistan Klaim Serangan...
Pakistan Klaim Serangan Militer India Segera Terjadi
49 menit yang lalu
Wapres AS JD Vance:...
Wapres AS JD Vance: Ukraina Tak Akan Menang Perang Melawan Rusia!
1 jam yang lalu
Siapa Rami Makhlouf?...
Siapa Rami Makhlouf? Pengusaha yang Membentuk 150.00 Pasukan Elite dan Menyebut Bashar Al Assad sebagai Singa Palsu
3 jam yang lalu
Siapa Yunice Abbas?...
Siapa Yunice Abbas? Kakek Perampok yang Menodong Senjata dan Merampok Kim Kardashian tapi Tak Tahu Siapa Korbannya
4 jam yang lalu
Infografis
Dokumen CIA Prediksi...
Dokumen CIA Prediksi Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved