5 Strategi Xi Jinping Menggelorakan Perang Dingin Jilid II, Salah Satunya Mendorong Prancis Jadi Superpower
loading...
A
A
A
Di Budapest, Xi menjanjikan lebih banyak investasi di bidang transportasi dan energi, termasuk pembangunan kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan pusat ibu kota ke bandara dan kerja sama di sektor nuklir, menurut para pejabat Hongaria.
Xi juga berjanji untuk melanjutkan proyek senilai $2,1 miliar untuk menghubungkan ibu kota Hongaria dengan ibu kota Serbia. Rencana tersebut, yang sebagian besar dibiayai oleh pinjaman dari Tiongkok, merupakan bagian dari Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan.
Foto/AP
Semua ini menunjukkan keinginan Xi “untuk memperkenalkan kembali Perang Dingin Jilid III sebagai pemain geostrategis yang signifikan,” kata Yu. “Dengan dukungan ekonomi China, negara-negara pinggiran UE dapat menjadi pemain ekonomi Eropa yang lebih signifikan, memiliki kecepatan pertumbuhan yang lebih tinggi dan menyediakan rantai pasokan berteknologi tinggi,” katanya.
Bagi China, Hongaria berfungsi sebagai pintu gerbang ke blok perdagangan UE dan Yu menambahkan bahwa semakin besarnya kemitraan Beijing dengan Hongaria juga “berpotensi menganggap sanksi UE terhadap kendaraan listrik China tidak efektif”.
Xi juga berjanji untuk melanjutkan proyek senilai $2,1 miliar untuk menghubungkan ibu kota Hongaria dengan ibu kota Serbia. Rencana tersebut, yang sebagian besar dibiayai oleh pinjaman dari Tiongkok, merupakan bagian dari Inisiatif Satu Sabuk Satu Jalan.
5. Mememperkuat Perang Dingin Jilid II
Foto/AP
Semua ini menunjukkan keinginan Xi “untuk memperkenalkan kembali Perang Dingin Jilid III sebagai pemain geostrategis yang signifikan,” kata Yu. “Dengan dukungan ekonomi China, negara-negara pinggiran UE dapat menjadi pemain ekonomi Eropa yang lebih signifikan, memiliki kecepatan pertumbuhan yang lebih tinggi dan menyediakan rantai pasokan berteknologi tinggi,” katanya.
Bagi China, Hongaria berfungsi sebagai pintu gerbang ke blok perdagangan UE dan Yu menambahkan bahwa semakin besarnya kemitraan Beijing dengan Hongaria juga “berpotensi menganggap sanksi UE terhadap kendaraan listrik China tidak efektif”.
(ahm)