Gelombang Dukungan Kampus-Kampus Dunia terhadap Palestina, Dunia Barat Goyah?

Sabtu, 04 Mei 2024 - 12:22 WIB
loading...
A A A

Universitas Arizona


Di Universitas Arizona, salah satu contoh kekerasan berlebihan yang paling mencolok adalah yang digunakan terhadap pengunjuk rasa mahasiswa dan massa di sekitarnya.

Rektor universitas Robert Robbins memerintahkan polisi datang dan membersihkan para pengunjuk rasa pada Selasa malam.

Polisi kemudian menggunakan "amunisi kimia yang mengiritasi" serta peluru karet terhadap pengunjuk rasa dan juga jurnalis, tindakan yang menurut Robbins adalah, "Demi kepentingan terbaik mahasiswa, dosen, dan staf kami untuk memastikan keselamatan mereka."

Universitas Negeri Arizona


Di institusi lain di Arizona, Arizona State University, polisi juga dipanggil untuk membubarkan perkemahan di dua kampus universitas tersebut.

Setidaknya 72 orang ditangkap di tengah konfrontasi polisi. Video yang diposting online diduga menunjukkan polisi secara paksa melepas hijab seorang mahasiswa Muslim yang melakukan protes, sementara laporan mengatakan hal ini terjadi pada beberapa wanita Muslim.

Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang Arizona mengutuk insiden tersebut dan mengatakan pihaknya sedang menyelidiki lebih lanjut.

Universitas South Florida


Di Universitas South Florida, polisi menggunakan tabung gas air mata pada Selasa untuk membubarkan kerumunan mahasiswa pro-Palestina yang mendirikan perkemahan mereka.



Meskipun gas air mata adalah zat yang dilarang dalam peperangan internasional, gas air mata sering digunakan polisi untuk membubarkan kelompok besar demonstran.

Walau tidak mematikan, paparan gas air mata dapat dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti gagal napas dan kebutaan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1501 seconds (0.1#10.140)