Cerita Kim Jong-un Pilih Sendiri 25 Gadis Perawan sebagai Pleasure Squad-nya
loading...
A
A
A
SEOUL - Yeonmi Park, remaja putri yang melarikan diri dari Korea Utara (Korut), mengungkap hal-hal sensasional tentang pemimpin negaranya; Kim Jong-un.
Mengutip laporan dari Mirror, Jumat (3/5/2024) pembelot perempuan itu mengeklaim bahwa Kim Jong-un memilih 25 gadis perawan setiap tahun untuk dijadikan "Pleasure Squad"-nya.
"Pleasure Squad" adalah istilah yang merujuk pada kelompok perempuan muda yang dipilih secara khusus untuk menghibur pejabat tinggi di Korea Utara.
Menurut klaim Park, para gadis perawan dipilih berdasarkan penampilan dan loyalitas politik mereka. Dia mengaku pernah dia dibina dua kali untuk "Pleasure Squad" Kim Jong-un tetapi pada akhirnya tidak dipilih karena status keluarganya.
"Mereka mengunjungi setiap ruang kelas dan bahkan pergi ke halaman sekolah kalau-kalau mereka merindukan seseorang yang cantik," kata Park.
"Begitu mereka menemukan gadis-gadis cantik, hal pertama yang mereka lakukan adalah memeriksa status keluarga dan status politik mereka," lanjut pembelot perempuan tersebut.
"Mereka melenyapkan gadis-gadis yang anggota keluarganya melarikan diri dari Korea Utara, atau memiliki kerabat di Korea Selatan atau negara lain.”
Park mengeklaim bahwa setelah gadis-gadis tersebut dipilih, mereka akan menjalani pemeriksaan medis untuk memastikan bahwa mereka masih perawan.
Selama pengujian, "bahkan cacat terkecil" seperti bekas luka kecil, menyebabkan diskualifikasi.
Setelah pengujian yang ketat, hanya beberapa gadis dari seluruh Korea Utara yang kemudian dikirim ke Pyongyang dimana tujuan mereka hanyalah untuk memuaskan keinginan diktator tersebut.
"Pleasure Squad" dibagi menjadi tiga kelompok berbeda, satu kelompok dilatih memijat, dan kelompok lainnya menampilkan lagu dan tarian.
Kelompok ketiga harus melakukan hubungan intim secara seksual dengan diktator dan laki-laki lain.
“Mereka harus berhubungan intim secara seksual dengan sang diktator, dan laki-laki lain. Mereka harus belajar bagaimana menyenangkan laki-laki ini, itulah satu-satunya tujuan mereka," kata Park.
Walaupun gadis-gadis yang paling menarik dipilih untuk melayani sang diktator, yang lainnya ditugaskan untuk memuaskan para jenderal dan politisi berpangkat lebih rendah.
Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa ketika anggota "Pleasure Squad" mencapai usia pertengahan dua puluhan, masa jabatan mereka akan berakhir.
Beberapa di antara mereka kerap menikah dengan pengawal pemimpin Korea Utara.
Park menjelaskan bahwa asal mula "Pleasure Squad" ini berasal dari era tahun 1970-an saat ayah Kim Jong-un, Kim Jong-II percaya bahwa "memiliki keintiman seksual akan memberinya keabadian".
Namun, Kim Jong-Il meninggal pada tahun 2011 karena serangan jantung hebat, pada usia 70 tahun.
Mengutip laporan dari Mirror, Jumat (3/5/2024) pembelot perempuan itu mengeklaim bahwa Kim Jong-un memilih 25 gadis perawan setiap tahun untuk dijadikan "Pleasure Squad"-nya.
"Pleasure Squad" adalah istilah yang merujuk pada kelompok perempuan muda yang dipilih secara khusus untuk menghibur pejabat tinggi di Korea Utara.
Menurut klaim Park, para gadis perawan dipilih berdasarkan penampilan dan loyalitas politik mereka. Dia mengaku pernah dia dibina dua kali untuk "Pleasure Squad" Kim Jong-un tetapi pada akhirnya tidak dipilih karena status keluarganya.
"Mereka mengunjungi setiap ruang kelas dan bahkan pergi ke halaman sekolah kalau-kalau mereka merindukan seseorang yang cantik," kata Park.
"Begitu mereka menemukan gadis-gadis cantik, hal pertama yang mereka lakukan adalah memeriksa status keluarga dan status politik mereka," lanjut pembelot perempuan tersebut.
"Mereka melenyapkan gadis-gadis yang anggota keluarganya melarikan diri dari Korea Utara, atau memiliki kerabat di Korea Selatan atau negara lain.”
Park mengeklaim bahwa setelah gadis-gadis tersebut dipilih, mereka akan menjalani pemeriksaan medis untuk memastikan bahwa mereka masih perawan.
Selama pengujian, "bahkan cacat terkecil" seperti bekas luka kecil, menyebabkan diskualifikasi.
Setelah pengujian yang ketat, hanya beberapa gadis dari seluruh Korea Utara yang kemudian dikirim ke Pyongyang dimana tujuan mereka hanyalah untuk memuaskan keinginan diktator tersebut.
"Pleasure Squad" dibagi menjadi tiga kelompok berbeda, satu kelompok dilatih memijat, dan kelompok lainnya menampilkan lagu dan tarian.
Kelompok ketiga harus melakukan hubungan intim secara seksual dengan diktator dan laki-laki lain.
“Mereka harus berhubungan intim secara seksual dengan sang diktator, dan laki-laki lain. Mereka harus belajar bagaimana menyenangkan laki-laki ini, itulah satu-satunya tujuan mereka," kata Park.
Walaupun gadis-gadis yang paling menarik dipilih untuk melayani sang diktator, yang lainnya ditugaskan untuk memuaskan para jenderal dan politisi berpangkat lebih rendah.
Laporan tersebut lebih lanjut menyatakan bahwa ketika anggota "Pleasure Squad" mencapai usia pertengahan dua puluhan, masa jabatan mereka akan berakhir.
Beberapa di antara mereka kerap menikah dengan pengawal pemimpin Korea Utara.
Park menjelaskan bahwa asal mula "Pleasure Squad" ini berasal dari era tahun 1970-an saat ayah Kim Jong-un, Kim Jong-II percaya bahwa "memiliki keintiman seksual akan memberinya keabadian".
Namun, Kim Jong-Il meninggal pada tahun 2011 karena serangan jantung hebat, pada usia 70 tahun.
(mas)