5 Fakta Pemilu India, Salah Satunya Melibatkan 967 Juta Pemilih
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemilu India yang kini tengah berlangsung diperkirakan akan memakan waktu dua setengah bulan hingga 4 Juni 2024 mendatang. Dalam pemilu ini, terdapat beberapa fakta yang cukup menarik.
Sebagai salah satu negara demokratis, India telah memulai pemilihan parlemen untuk memutuskan siapa yang akan meneruskan pemerintahan di negara Asia Selatan tersebut.
Dalam Pemilu ini, ratusan juta masyarakat India akan memberikan suaranya pada ratusan politisi untuk Lok Sabha, majelis rendah parlemen. Berikut ini beberapa fakta menarik Pemilu India yang dirangkum dari Al Jazeera.
5 Fakta Pemilu India
Proses pemilu yang telah dimulai akan berlangsung selama 82 hari hingga hasilnya diumumkan pada tanggal 4 Juni. Pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap mulai 19 April hingga 1 Juni.
Pemilihan majelis di negara bagian Andhra Pradesh, Arunachal Pradesh, Odisha dan Sikkim juga akan berlangsung bersamaan dengan pemilihan nasional. Tanggal pemungutan nantinya akan berada di tanggal 19 April, 26 April, 7 Mei, 13 Mei, 20 Mei, 25 Mei, dan 1 Juni.
Jangka waktu pemungutan suara di tahun 2024 ini yang selama kurang lebih 44 hari terbilang lebih panjang dari pemilu sebelumnya di tahun 2019 yang hanya memakan waktu 39 hari saja.
Dapat dikatakan jika jumlah pemilih di India lebih besar dari gabungan populasi seluruh negara di Eropa. Mereka akan memberikan suara mereka melalui 5,5 juta mesin pemungutan suara elektronik di 1,05 juta tempat pemungutan suara, yang beberapa di antaranya berlokasi di pegunungan bersalju di Himalaya, gurun Rajasthan, dan pulau-pulau berpenduduk jarang di Samudra Hindia.
Komisi Pemilihan Umum akan mengerahkan sekitar 15 juta petugas pemungutan suara dan personel keamanan untuk melaksanakan pemilu.
Pemilu ini diperkirakan akan menjadi pemilu termahal sepanjang sejarah India. Pengeluaran yang dilakukan oleh partai politik dan kandidat untuk merayu pemilih kemungkinan akan menelan biaya lebih dari 1,2 triliun rupee (USD14,4 miliar).
Jumlah tersebut dua kali lipat dari jumlah yang dibelanjakan pada pemilu India tahun 2019, yang hanya sekitar 600 miliar rupee (USD7,2 miliar). Jumlah tersebut juga menyamai total pengeluaran untuk pemilihan presiden dan kongres AS pada tahun 2020.
Sebagai negara demokrasi multipartai, India memiliki sekitar 2.660 partai politik yang terdaftar. Pada tahun 2019 lalu, terdapat tujuh partai nasional, 43 partai negara bagian, dan 623 partai politik yang tidak diakui berpartisipasi dalam pemilu.
Pada tahun 2019, 36 partai mampu merebut satu atau lebih kursi di Lok Sabha. Secara keseluruhan terdapat sekitar 8.054 kandidat, termasuk 3.461 kandidat independen, yang ikut serta dalam pemilu tersebut.
Dari 543 kandidat yang menang, 397 berasal dari partai nasional, 136 dari partai negara, enam dari partai yang tidak diakui, dan empat dari independen.
Perdana Menteri India Narendra Modi dan partainya, Partai Bharatiya Janata (BJP), percaya diri akan kembali memenangkan pemilu tahun ini.
Jika hal tersebut terwujud maka Modi akan jadi orang kedua yang dapat menduduki jabatan PM selama tiga periode berturut-turut setelah Jawaharlal Nehru, PM pertama India.
Modi bahkan telah menetapkan target 370 kursi untuk BJP, lebih banyak 67 kursi dibandingkan tahun 2019. Terakhir kali sebuah partai berhasil meraih 370 kursi adalah pada pemilu 1984.
Sebagai salah satu negara demokratis, India telah memulai pemilihan parlemen untuk memutuskan siapa yang akan meneruskan pemerintahan di negara Asia Selatan tersebut.
Dalam Pemilu ini, ratusan juta masyarakat India akan memberikan suaranya pada ratusan politisi untuk Lok Sabha, majelis rendah parlemen. Berikut ini beberapa fakta menarik Pemilu India yang dirangkum dari Al Jazeera.
5 Fakta Pemilu India
1. Memiliki Tujuh Fase
Proses pemilu yang telah dimulai akan berlangsung selama 82 hari hingga hasilnya diumumkan pada tanggal 4 Juni. Pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap mulai 19 April hingga 1 Juni.
Pemilihan majelis di negara bagian Andhra Pradesh, Arunachal Pradesh, Odisha dan Sikkim juga akan berlangsung bersamaan dengan pemilihan nasional. Tanggal pemungutan nantinya akan berada di tanggal 19 April, 26 April, 7 Mei, 13 Mei, 20 Mei, 25 Mei, dan 1 Juni.
Jangka waktu pemungutan suara di tahun 2024 ini yang selama kurang lebih 44 hari terbilang lebih panjang dari pemilu sebelumnya di tahun 2019 yang hanya memakan waktu 39 hari saja.
2. Memiliki 967 Juta Pemilih
Dapat dikatakan jika jumlah pemilih di India lebih besar dari gabungan populasi seluruh negara di Eropa. Mereka akan memberikan suara mereka melalui 5,5 juta mesin pemungutan suara elektronik di 1,05 juta tempat pemungutan suara, yang beberapa di antaranya berlokasi di pegunungan bersalju di Himalaya, gurun Rajasthan, dan pulau-pulau berpenduduk jarang di Samudra Hindia.
Komisi Pemilihan Umum akan mengerahkan sekitar 15 juta petugas pemungutan suara dan personel keamanan untuk melaksanakan pemilu.
3. Pemilu Termahal
Pemilu ini diperkirakan akan menjadi pemilu termahal sepanjang sejarah India. Pengeluaran yang dilakukan oleh partai politik dan kandidat untuk merayu pemilih kemungkinan akan menelan biaya lebih dari 1,2 triliun rupee (USD14,4 miliar).
Jumlah tersebut dua kali lipat dari jumlah yang dibelanjakan pada pemilu India tahun 2019, yang hanya sekitar 600 miliar rupee (USD7,2 miliar). Jumlah tersebut juga menyamai total pengeluaran untuk pemilihan presiden dan kongres AS pada tahun 2020.
4. India Memiliki 2.660 Partai Politik
Sebagai negara demokrasi multipartai, India memiliki sekitar 2.660 partai politik yang terdaftar. Pada tahun 2019 lalu, terdapat tujuh partai nasional, 43 partai negara bagian, dan 623 partai politik yang tidak diakui berpartisipasi dalam pemilu.
Pada tahun 2019, 36 partai mampu merebut satu atau lebih kursi di Lok Sabha. Secara keseluruhan terdapat sekitar 8.054 kandidat, termasuk 3.461 kandidat independen, yang ikut serta dalam pemilu tersebut.
Dari 543 kandidat yang menang, 397 berasal dari partai nasional, 136 dari partai negara, enam dari partai yang tidak diakui, dan empat dari independen.
5. Narendra Modi Diunggulkan Kembali Menang
Perdana Menteri India Narendra Modi dan partainya, Partai Bharatiya Janata (BJP), percaya diri akan kembali memenangkan pemilu tahun ini.
Jika hal tersebut terwujud maka Modi akan jadi orang kedua yang dapat menduduki jabatan PM selama tiga periode berturut-turut setelah Jawaharlal Nehru, PM pertama India.
Modi bahkan telah menetapkan target 370 kursi untuk BJP, lebih banyak 67 kursi dibandingkan tahun 2019. Terakhir kali sebuah partai berhasil meraih 370 kursi adalah pada pemilu 1984.
(mas)