Sering Unggah Konten Tidak Senonoh, Bintang TikTok Irak Om Fahad Ditembak Mati di Baghdad

Minggu, 28 April 2024 - 18:30 WIB
loading...
Sering Unggah Konten Tidak Senonoh, Bintang TikTok Irak Om Fahad Ditembak Mati di Baghdad
Tiktoker asal Irak Om Fahad ditembak mati karena sering unggah konten tidak senonoh. Foto/TikTok
A A A
BAGHDAD - Seorang bintang TikTok asa Irak , yang dikenal oleh ratusan ribu pengikut daringnya sebagai Om Fahad, ditembak mati dalam serangan larut malam di luar rumahnya di distrik Zayouna, Baghdad timur.

Rekaman kamera pengintai menangkap serangan pada Jumat, menunjukkan seorang penyerang yang mengenakan pakaian gelap dan helm turun dari sepeda motor, berjalan menuju SUV hitam dan menembak Om Fahad, yang duduk di dalam.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan telah membentuk tim untuk menyelidiki penyebab pembunuhan tersebut.

Om Fahad, yang bernama asli Ghufran Sawadi, populer di TikTok dengan hampir setengah juta pengikut karena membagikan video dirinya menari mengikuti musik pop.

Pada bulan Februari 2023, dia dijatuhi hukuman enam bulan penjara oleh pengadilan yang memutuskan bahwa videonya berisi “ucapan tidak senonoh yang merendahkan kesopanan dan moralitas masyarakat”. Beberapa videonya menghasilkan lebih dari satu juta penayangan.

Lima pembuat konten online lainnya juga menerima hukuman penjara hingga dua tahun pada saat itu, dan penyelidikan diluncurkan terhadap orang lain.

Hal ini terjadi setelah Kementerian Dalam Negeri Irak pada bulan Januari 2023 meluncurkan sebuah komite untuk menemukan “konten tidak senonoh dan merendahkan” yang diposting secara online oleh influencer seperti Om Fahad dalam upaya untuk menjaga “moral dan tradisi keluarga” dalam masyarakat Irak.

Hal ini juga menciptakan sebuah platform online di mana pengguna Irak didorong untuk melaporkan konten semacam itu agar dihapus. Pihak berwenang mengklaim pada saat itu bahwa masyarakat menyambut baik platform tersebut dan puluhan ribu laporan telah didaftarkan oleh masyarakat.



Beberapa pembuat konten online terpaksa meminta maaf dan menghapus beberapa konten mereka setelah tindakan keras yang dilakukan oleh kementerian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1522 seconds (0.1#10.140)