Pertama Kali dalam Sejarah, AS Jatuhkan Sanksi ke Batalion Netzah Yehuda, Israel Terkejut dan Marah

Minggu, 21 April 2024 - 18:40 WIB
loading...
Pertama Kali dalam Sejarah,...
Batalion Netzah Yehuda akan diberi sanksi oleh AS. Foto/AP
A A A
GAZA - Pemerintahan Amerika Serikat (AS) Joe Biden dijadwalkan mengumumkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda IDF atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina di Tepi Barat. Demikian dilaporkan situs berita Axios. Ini merupakan pertama kalinya AS mengambil langkah seperti itu.

Batalion tersebut telah menjadi pusat beberapa kontroversi di masa lalu terkait dengan ekstremisme sayap kanan dan kekerasan terhadap warga Palestina, terutama termasuk kematian Omar As'ad pada tahun 2022, seorang warga Amerika keturunan Palestina berusia 78 tahun yang meninggal setelah ditahan, diborgol, ditutup matanya, dan kemudian ditinggalkan dalam kondisi hampir beku oleh tentara batalion.

Melansir Times of Israel, Zionis memindahkan unit tersebut keluar dari Tepi Barat pada bulan Desember 2022 – meskipun mereka membantah melakukan hal tersebut karena perilaku tentara – dan sejak itu sebagian besar unit tersebut bertugas di bagian utara negara tersebut. Pesawat ini juga telah dikerahkan ke Jalur Gaza di tengah perang yang sedang berlangsung melawan Hamas.

Rencana AS yang dilaporkan mendapat tanggapan pedas dari para pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

“IDF tidak boleh dikenai sanksi!” tulisnya di X. “Saya telah berupaya dalam beberapa minggu terakhir untuk menentang sanksi terhadap warga Israel, termasuk dalam percakapan saya dengan pemerintah Amerika.

“Pada saat tentara kita sedang memerangi monster teroris, niat untuk mengeluarkan sanksi terhadap unit di IDF adalah hal yang sangat absurd dan rendahnya moral,” tambahnya, berkomitmen untuk melawan tindakan tersebut.

Menteri kabinet perang berhaluan tengah, Benny Gantz, ikut mengkritik hal tersebut, dengan mengatakan bahwa unit infanteri adalah “bagian integral dari IDF” dan terikat oleh hukum militer dan internasional. Dia menambahkan bahwa Israel memiliki pengadilan yang “kuat dan independen” yang mampu menangani dugaan pelanggaran.

“Kami sangat menghormati teman-teman Amerika kami, namun menjatuhkan sanksi terhadap unit tersebut adalah preseden berbahaya dan mengirimkan pesan yang salah kepada musuh-musuh kita di saat perang,” kata Gantz, seraya berjanji untuk “mengambil tindakan agar keputusan ini tidak berdampak buruk.” lulus."

Ekspresi keterkejutan dan kemarahan di Israel muncul tak lama setelah para pemimpin menyuarakan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada AS setelah DPR AS mengesahkan paket bantuan militer besar-besaran untuk negara Yahudi tersebut.

Mengutip sumber Amerika yang tidak disebutkan namanya, laporan Axios mengatakan sanksi tersebut akan melarang pengiriman senjata AS ke unit infanteri yang sebagian besar ultra-Ortodoks dan mencegah tentaranya berlatih dengan pasukan AS atau mengambil bagian dalam kegiatan apa pun yang didanai AS, berdasarkan Hukum Leahy.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Brigade Al-Qassam Luncurkan...
Brigade Al-Qassam Luncurkan Operasi Gerbang Neraka di Rafah, Ungkap Zona Pembantaian
Intelijen Turki Gagalkan...
Intelijen Turki Gagalkan Serangan Bom Pager Kedua di Lebanon
Israel Murka Maskapai...
Israel Murka Maskapai AS Setop Penerbangan usai Serangan Rudal Houthi
Eks Sandera: Saya Merasa...
Eks Sandera: Saya Merasa Lebih Aman di Tahanan Hamas daripada di Israel
Gawat, Zionis Israel...
Gawat, Zionis Israel Ingin Rebut Total Jalur Gaza!
Panglima Israel Membangkang,...
Panglima Israel Membangkang, Tolak Perintah Netanyahu Serang Gaza Besar-besaran
Ledakan Dahsyat Guncang...
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
Pemilihan Paus Baru,...
Pemilihan Paus Baru, Konklaf Kembali Dilanjutkan Hari Ini
Terungkap! 125 Jet Tempur...
Terungkap! 125 Jet Tempur India dan Pakistan Terlibat Duel Udara Sengit selama 1 Jam
Rekomendasi
Transport Hub Dukuh...
Transport Hub Dukuh Atas Diresmikan, Hotel Baru Artotel Panen Okupansi
BRI Catat Kinerja Positif,...
BRI Catat Kinerja Positif, Kualitas Kredit Semakin Membaik dengan Pencadangan Kuat
Imbas Kebakaran di Museum...
Imbas Kebakaran di Museum Angkut Batu, Jatim Park Grup Tutup Satu Wahana
Berita Terkini
Trump Akan Sebut Teluk...
Trump Akan Sebut Teluk Persia sebagai Teluk Arab, Iran Marah
Brigade Al-Qassam Luncurkan...
Brigade Al-Qassam Luncurkan Operasi Gerbang Neraka di Rafah, Ungkap Zona Pembantaian
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Usai Serangan Rudal,...
Usai Serangan Rudal, Tentara India dan Pakistan Baku Tembak di Kashmir
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang, Terbang 800 Km
Perang Nuklir India-Pakistan...
Perang Nuklir India-Pakistan Dapat Binasakan 125 Juta Orang dan Picu Kelaparan Global
Infografis
4 Tentara Wanita Israel...
4 Tentara Wanita Israel yang Dibebaskan Tersenyum dan Lambaikan Tangan ke Warga Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved