NATO Diserukan Tembak Jatuh Rudal Rusia dari Polandia

Minggu, 21 April 2024 - 08:46 WIB
loading...
NATO Diserukan Tembak...
NATO diserukan gunakan wilayah Polandia untuk tembak jatuh rudal Rusia yang menyerang Ukraina. Foto/AP Photo/Czarek Sokolowski
A A A
MUNICH - NATO diserukan menggunakan wilayah Polandia untuk menembak jatuh rudal Rusia yang menyerang Ukraina.

Seruan tersebut, yang disebut media Moskow sebagai saran kurang ajar, disampaikan oleh Nico Lange, mantan pejabat pertahanan Jerman yang kini menjai peneliti senior di Konferensi Keamanan Munich.

Polandia telah menimbun senjata, dan Perdana Menteri Donald Tusk bahkan mengatakan bahwa negaranya berada dalam “keadaan sebelum perang” dengan Rusia.

Lange, dalam sebuah wawancara dengan Tagesschau, mengatakan sekutu NATO harus menggunakan sistem anti-pesawat untuk menembak jatuh rudal Rusia di Ukraina dari wilayah Polandia.



“Mulai sekarang, para mitra harus menggunakan berbagai sistem Patriot di perbatasan timur kami untuk menembak jatuh semua rudal dan drone Rusia yang mereka miliki dalam jangkauan Ukraina,” katanya merujuk pada sistem pertahanan udara aliansi tersebut di Polandia timur.

“Hal ini sepenuhnya tercakup dalam hukum internasional,” lanjut Lange, dengan mengutip contoh bantuan sekutu Israel dalam menangkis serangan Iran pada 14 Arpil lalu.

Lange, yang menjabat sebagai kepala staf Kementerian Pertahanan Jerman pada 2019-2022, berpendapat perlunya solusi tidak konvensional karena dukungan Barat terhadap Ukraina memerlukan perubahan strategi.

Pada saat yang sama, dalam jangka panjang, dia menyerukan peningkatan produksi sistem pertahanan udara di Eropa.

Sebelumnya, Daniel Hagari, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), mengatakan Israel bertindak bersama dengan AS, Inggris, Prancis, dan negara-negara lain dalam menangkis serangan balasan Iran, mencegat 99% target udara yang ditembakkan oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).

Tidak mengherankan jika penggunaan wilayah Polandia disarankan oleh Lange, mengingat tingkat retorika konfrontatif anti-Rusia yang dilontarkan oleh otoritas negara tersebut.

Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski telah menyatakan di Brussels bahwa NATO sedang membentuk “misi khusus” di Ukraina, sementara Perdana Menteri Donald Tusk mengatakan Polandia berada dalam “keadaan sebelum perang” dengan Rusia.

Sikorski secara provokatif menyatakan pada pertengahan Maret bahwa pasukan NATO sudah berada di Ukraina, dan ini bukan rahasia bagi siapa pun.

Menteri Pertahanan Polandia Wladyslaw Kosiniak-Kamysz, yang mengungkapkan bahwa dia mengunjungi perbatasan timur Polandia hampir setiap hari, sebelumnya menyatakan bahwa Rusia sedang membangun kembali “kerajaan jahat”.

Polandia sedang mempersiapkan personel militernya untuk masuk ke Ukraina, dan beberapa di antaranya sudah tiba di zona operasi dalam kelompok kecil dengan menyamar sebagai tentara bayaran, kata Vladimir Rogov, pejabat senior pemerintahan regional Zaporizhzhia yang ditunjuk Kremlin, kepada Sputnik, yang dilansir Minggu (21/4/2024).

Adapun saran “kurang ajar” yang diajukan oleh peneliti Jerman tersebut, muncul ketika Ukraina berupaya melindungi pertahanan udaranya.

Rusia telah berupaya keras melalui persenjataan canggih yang diberikan kepada rezim Kyiv sebagai bagian dari perang proksi NATO yang sedang berlangsung. Akibatnya, Ukraina mendesak Polandia, Rumania, dan Spanyol untuk memasok sistem pertahanan udara Patriot mereka sendiri, menurut Financial Times yang mengutip sumber internal negara-negara NATO tersebut.

Pada saat yang sama, para pemimpin Eropa dikatakan tidak bersedia memberi Ukraina lebih banyak baterai Patriot, karena mereka juga perlu mempertahankan kemampuan pertahanan mereka sendiri.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1416 seconds (0.1#10.140)