Dubai Dilanda Banjir Bandang, Mobil-mobil Tenggelam hingga Mal Tergenang

Rabu, 17 April 2024 - 20:06 WIB
loading...
Dubai Dilanda Banjir...
Dubai Uni Emirat Arab (UE A) dilanda banjir bandang menyebabkan mobil-mobil tenggelam. FOTO/APnews
A A A
JAKARTA - Dubai Uni Emirat Arab (UEA) dilanda banjir bandang yang melumpuhkan seluruh kota. Viral di media sosial banjir tersebut menggenangi jalanan hingga mobil-mobil tenggelam hanya terlihat atap.

Hujan deras yang mengguyur UEA menyebabkan pembatalan penerbangan, penutupan sekolah, dan kemacetan lalu lintas. Negara padang pasir ini berusaha mengeringkan diri pada Rabu dari hujan terberat yang pernah tercatat setelah banjir membanjiri Bandara Internasional Dubai mengganggu penerbangan melalui lapangan terbang tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional.

Kantor berita WAM yang dikelola pemerintah menyebut hujan pada Selasa sebagai peristiwa cuaca bersejarah yang melampaui apa pun yang didokumentasikan sejak dimulainya pengumpulan data pada tahun 1949. Itu terjadi sebelum ditemukannya minyak mentah di negara yang kaya akan energi ini, yang saat itu merupakan bagian dari protektorat Inggris yang dikenal sebagai Negara-negara Trucial.

Hujan juga turun di Bahrain, Oman, Qatar dan Arab Saudi. Namun, hujan turun sangat deras di UEA. Salah satu alasannya mungkin karena penyemaian awan, di mana pesawat kecil yang dioperasikan oleh pemerintah terbang melintasi awan dengan membakar suar garam khusus. Suar tersebut dapat meningkatkan curah hujan.


Beberapa laporan mengutip para ahli meteorologi di Pusat Meteorologi Nasional yang mengatakan bahwa mereka menerbangkan enam hingga tujuh penerbangan penyemaian awan sebelum hujan turun. Data pelacakan penerbangan yang dianalisis oleh The Associated Press menunjukkan satu pesawat yang berafiliasi dengan upaya penyemaian awan UEA terbang di sekitar negara itu pada hari Senin.

The National sebuah surat kabar berbahasa Inggris yang terkait dengan pemerintah di Abu Dhabi, mengutip seorang pejabat anonim di pusat tersebut pada hari Rabu yang mengatakan bahwa tidak ada penyemaian awan yang terjadi pada hari Selasa tanpa mengakui adanya penerbangan sebelumnya.

UEA, yang sangat bergantung pada pabrik desalinasi yang haus energi untuk menyediakan air, melakukan penyemaian awan sebagian untuk meningkatkan air tanah yang semakin menipis dan terbatas. Para ilmuwan juga mengatakan bahwa perubahan iklim secara umum bertanggung jawab atas badai ekstrim, kekeringan, banjir dan kebakaran hutan yang lebih intens dan lebih sering terjadi di seluruh dunia.

Menyitir APNews, hujan mulai turun pada Senin malam, membasahi pasir dan jalan raya Dubai dengan curah hujan sekitar 20 milimeter (0,79 inci), menurut data meteorologi yang dikumpulkan di Bandara Internasional Dubai.

Badai semakin intensif sekitar pukul 9 pagi waktu setempat pada hari Selasa dan terus berlanjut sepanjang hari, mencurahkan lebih banyak hujan dan hujan es ke kota yang kewalahan. Hujan tersebut memaksa Bandara Internasional Dubai, yang merupakan salah satu yang tersibuk di dunia, untuk menangguhkan operasi selama 25 menit.

"Operasional terus terganggu secara signifikan di Dubai International karena hujan lebat dan banjir," kata juru bicara bandara kepada Bloomberg. Lebih dari 40 penerbangan dibatalkan dan layanan masuk dialihkan sementara sampai kondisi cuaca membaik.



Pemerintah UEA mengeluarkan peringatan menjelang hujan lebat, meminta orang untuk tinggal di rumah dan hanya keluar dalam keadaan yang sangat mendesak. Pemerintah kemudian mengimbau semua pegawai federal bekerja di rumah hingga Rabu (17/4/2024), berdasarkan laporan Bloomberg.

Orang-orang menggunakan media sosial untuk berbagi informasi terkini tentang dampak cuaca tersebut. Beberapa video menunjukkan mobil tersapu keluar dari jalan raya, sementara video lainnya menunjukkan langit-langit toko runtuh saat air membanjiri salah satu mal terpopuler di Dubai. Metro di emirat pun terganggu.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1768 seconds (0.1#10.140)