Israel Tunjukkan Dampak Serangan Rudal Iran terhadap Pangkalan Udara
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Serangan besar-besaran Iran akhir pekanlalu hanya menyebabkan kerusakan sepintas pada satu pangkalan militer, klaim Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
IDF merilis rekaman yang dimaksudkan untuk menunjukkan pekerjaan perbaikan selanjutnya.
Teheran melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Israel pada akhir pekan, sebagai pembalasan atas pemboman kompleks konsulat Iran di Suriah.
Meskipun Israel bungkam mengenai masalah ini, Teheran menuduh rezim kolonial Zionis melakukan pembunuhan ekstrateritorial terhadap beberapa personel militer berpangkat tinggi dalam serangan di kedutaan.
“Dari sekitar 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik yang diluncurkan dari Iran, hanya sedikit proyektil yang berhasil menembus pertahanan udara gabungan Israel dan sekutu,” ungkap juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari dalam siaran pers pada Minggu.
“Rudal balistik yang berhasil menembus pertahanan Israel menyerang dan menimbulkan hanya kerusakan kecil pada infrastruktur di pangkalan Nevatim,” tulis IDF di situs web mereka, dengan mengunggah rekaman yang dimaksudkan untuk menunjukkan kerusakan yang diakibatkannya dan pekerjaan perbaikan.
“Fungsi pangkalan Nevatim tidak terpengaruh, pesawat terus lepas landas dan mendarat serta memenuhi misi pertahanan dan serangan,” tulis mereka.
“Sebanyak sembilan rudal menembus pertahanan Israel,” tulis ABC News, mengutip seorang pejabat senior AS.
“Lima rudal balistik menghantam Pangkalan Udara Nevatim dan merusak satu pesawat angkut C-130, landasan pacu dan fasilitas penyimpanan kosong,” papar saluran tersebut, sementara empat rudal lainnya menghantam Pangkalan Udara Negev.
“Tidak ada kerusakan signifikan yang terjadi di pangkalan itu,” ungkap pejabat itu kepada ABC.
Namun media Iran mengklaim mereka telah berhasil mencapai dan menghancurkan “target militer penting,” dan menerbitkan beberapa video yang dimaksudkan untuk menunjukkan rudal mereka menembus pertahanan udara Israel.
“Teheran puas dengan hasilnya dan tidak berniat melanjutkan operasi tersebut,” ujar Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri setelah kejadian tersebut, dan memperingatkan, “Jika Israel membalas, operasi berikutnya akan jauh lebih ekstensif.”
IDF merilis rekaman yang dimaksudkan untuk menunjukkan pekerjaan perbaikan selanjutnya.
Teheran melancarkan serangkaian serangan udara terhadap Israel pada akhir pekan, sebagai pembalasan atas pemboman kompleks konsulat Iran di Suriah.
Meskipun Israel bungkam mengenai masalah ini, Teheran menuduh rezim kolonial Zionis melakukan pembunuhan ekstrateritorial terhadap beberapa personel militer berpangkat tinggi dalam serangan di kedutaan.
“Dari sekitar 170 drone, 30 rudal jelajah, dan 120 rudal balistik yang diluncurkan dari Iran, hanya sedikit proyektil yang berhasil menembus pertahanan udara gabungan Israel dan sekutu,” ungkap juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari dalam siaran pers pada Minggu.
“Rudal balistik yang berhasil menembus pertahanan Israel menyerang dan menimbulkan hanya kerusakan kecil pada infrastruktur di pangkalan Nevatim,” tulis IDF di situs web mereka, dengan mengunggah rekaman yang dimaksudkan untuk menunjukkan kerusakan yang diakibatkannya dan pekerjaan perbaikan.
“Fungsi pangkalan Nevatim tidak terpengaruh, pesawat terus lepas landas dan mendarat serta memenuhi misi pertahanan dan serangan,” tulis mereka.
“Sebanyak sembilan rudal menembus pertahanan Israel,” tulis ABC News, mengutip seorang pejabat senior AS.
“Lima rudal balistik menghantam Pangkalan Udara Nevatim dan merusak satu pesawat angkut C-130, landasan pacu dan fasilitas penyimpanan kosong,” papar saluran tersebut, sementara empat rudal lainnya menghantam Pangkalan Udara Negev.
“Tidak ada kerusakan signifikan yang terjadi di pangkalan itu,” ungkap pejabat itu kepada ABC.
Namun media Iran mengklaim mereka telah berhasil mencapai dan menghancurkan “target militer penting,” dan menerbitkan beberapa video yang dimaksudkan untuk menunjukkan rudal mereka menembus pertahanan udara Israel.
“Teheran puas dengan hasilnya dan tidak berniat melanjutkan operasi tersebut,” ujar Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri setelah kejadian tersebut, dan memperingatkan, “Jika Israel membalas, operasi berikutnya akan jauh lebih ekstensif.”
(sya)