Yordania Tembak Jatuh Drone dan Rudal Iran yang Serang Zionis, Raja Abdullah Bela Israel?

Senin, 15 April 2024 - 09:52 WIB
loading...
Yordania Tembak Jatuh...
Raja Yordania Abdullah II dan istrinya Ratu Rania Al Abdullah. Foto/REUTERS/Henry Nicholls
A A A
AMMAN - Pertahanan Israel dan Amerika Serikat (AS) menghadapi serangan udara Iran membuat sebagian drone dan rudal Teheran tidak mendarat di Israel.

Namun ada aktor yang tak terduga dan mengejutkan banyak orang, yang berperan dalam pertahanan Israel, yakni Yordania, kerajaan Arab di sebelahnya.

Yordania berperang empat kali dengan Israel antara tahun 1948 dan 1973 sebelum menandatangani perjanjian damai pada tahun 1994.

Penduduk Yordania sebagian besar terdiri dari warga Palestina, dan keturunan mereka, yang dilarang kembali ke rumah mereka oleh Israel setelah perang tahun 1948 saat berdirinya negara Israel.

Keterlibatan Yordania dalam membantu pertahanan Zionis disambut baik oleh orang-orang Israel yang lebih tua, yang ingat saat Yordania menyerang Israel.

Namun warga Palestina dan umat Islam mengecam peran Yordania, menuduh kerajaan tersebut memihak Israel pada saat serangan militer Zionis di Gaza telah menewaskan lebih dari 33.000 warga Palestina.

Amir Tibon, jurnalis surat kabar Israel Haaretz, memuji peran yang dimainkan para sekutu Israel, termasuk Yordania. Dia menyebutnya sebagai, “Pelajaran penting bagi kami orang Israel.”

“Ilmu pengetahuan, teknologi, dan aliansi dengan dunia: Inilah hal-hal yang menyatukan Israel,” tulis dia.



Pada Minggu, pemerintah Yordania mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan tindakan militernya sebagai tindakan membela diri, bukan untuk membela kepentingan Israel.

“Drone dan rudal yang memasuki wilayah udara kami tadi malam telah ditangani dan dikonfrontasi secara preventif tanpa membahayakan keselamatan warga negara kami serta daerah permukiman,” papar pernyataan pemerintah Yordania.

“Militer akan terus membela Yordania dari serangan apa pun di masa depan oleh pihak mana pun untuk membela bangsa, warga negaranya, dan wilayah udara serta wilayahnya,” tambah pemerintah Yordania.

Penjelasan resmi tersebut tidak meredakan kritik terhadap keterlibatan Yordania pada hari Minggu, yang secara tidak langsung justru melindungi Israel.

Demonstrasi besar-besaran pro-Palestina telah terjadi di Yordania sejak perang dimulai pada bulan Oktober, dan pihak berwenang seringkali memberikan tanggapan yang keras.

Tahun ini, Amnesty International mengkritik kerajaan Yordania karena menangkap lebih dari 1.000 pengunjuk rasa dan lainnya.

Pengguna media sosial membagikan meme penguasa Yordania, Raja Abdullah II, yang mengenakan seragam militer Israel.

Dalam postingan di X, Dima Khatib, direktur pelaksana AJ+, organisasi berita digital milik jaringan pan-Arab Al Jazeera, menyebut tindakan Yordania “mengejutkan.”

“Negara-negara sahabat merespons, bukan terhadap serangan pesawat, drone, dan rudal Israel terhadap Palestina, namun terhadap serangan yang menargetkan Israel,” tulis dia.

“Ada warga negara Arab yang mengambil tindakan untuk melindungi Israel dan menonton saja ketika orang-orang Palestina dibom,” ujar dia.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1884 seconds (0.1#10.140)