Inggris Tak Berencana Gabung Operasi AS di Lepas Pantai Israel

Minggu, 14 April 2024 - 01:01 WIB
loading...
Inggris Tak Berencana...
Kapal induk Inggris HMS Queens Elizabeth. Foto/AP/Petros Karadjias
A A A
LONDON - Inggris tidak memiliki rencana bergabung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dalam operasi militer di lepas pantai Israel di tengah potensi serangan balasan Iran, meskipun London memiliki dua kapal perang yang dikerahkan di wilayah tersebut.

The Telegraph melaporkan hal itu, mengutip sumber di angkatan laut Inggris.

“HMS Diamond milik Inggris, kapal perusak Tipe 45, beroperasi di Laut Merah di lepas pantai Yaman, sementara HMS Lancaster dikerahkan di Laut Arab,” ungkap sumber itu.

Amerika Serikat siap membantu Israel mencegat setiap serangan yang dilancarkan terhadap negara tersebut dalam beberapa hari mendatang, CNN melaporkan pada Jumat (12/4/2024).

Laporan itu menambahkan, Washington memperkirakan Iran akan menyerang beberapa sasaran di Israel.

Selain itu, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada Sputnik bahwa militer AS memindahkan aset tambahan ke Timur Tengah untuk meningkatkan pencegahan dan memaksa perlindungan menjelang serangan balasan Iran terhadap Israel.

Sebelumnya, The Wall Street Journal melaporkan AS telah mengerahkan kembali setidaknya dua kapal perang untuk memperkuat perlindungan bagi Israel.



Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan Iran untuk tidak menyerang Israel, namun dia memperkirakan pembalasan Iran akan terjadi "lebih cepat."

Biden menekankan AS berkomitmen terhadap pertahanan Israel dan Iran tidak akan berhasil.

Teheran dilaporkan memperingatkan Washington bahwa mereka akan menyerang pasukan AS di Timur Tengah jika AS terlibat dalam konfrontasi militer antara Iran dan Israel.

Awal pekan ini, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan negaranya siap mempertahankan diri terhadap serangan Iran di darat dan udara melalui kerja sama yang erat dengan para mitra.

Pernyataan itu muncul di tengah ancaman dari Teheran untuk membalas terhadap Israel atas serangan udara tanggal 1 April di gedung konsulat yang berdekatan dengan Kedutaan Besar Iran di Damaskus.

Serangan itu menghancurkan seluruh bagian gedung dan menewaskan tujuh anggota elit Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal.

Iran mengatakan pihaknya berhak melakukan pembalasan terhadap Israel. Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Kamis bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menelepon rekan-rekannya di China, Turki, dan Saudi meminta mereka mendesak Teheran “agar tidak melakukan eskalasi.”
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1406 seconds (0.1#10.140)