IAEA: Korea Utara Terus Memperluas Operasi Nuklirnya

Jum'at, 23 November 2018 - 05:47 WIB
IAEA: Korea Utara Terus Memperluas Operasi Nuklirnya
IAEA: Korea Utara Terus Memperluas Operasi Nuklirnya
A A A
WINA - Korea Utara (Korut) tampaknya masih memperluas operasi di situs nuklir utamanya. Hal itu diungkapkan oleh badan pengawas atom PBB.

Laporan yang dilontarkan langsung oleh Kepadal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) itu adalah sinyal lebih lanjut bahwa Korut menekan maju aktivitas atomnya meski ada tekanan dari Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan program senjata nuklirnya.

Pada pertemuan Presiden Donald Trump dan Kim Jong-un pada bulan Juni kedua pihak berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea.

Sejak itu, beberapa langkah konkret telah dilakukan terhadap pembongkaran program senjata nuklir Korut secara menyeluruh dan tidak dapat dibalikkan yang telah diminta oleh Washington.

Kepala IAEA Yukiya Amano mengatakan di Yongbyon, fasilitas nuklir utama Korut yang secara luas diyakini telah menyediakan bahan fisil untuk bomnya, komponen tampaknya telah dibawa ke reaktor air ringan yang dibangun di sana.

"Pada reaktor air ringan, agensi juga mengamati kegiatan yang konsisten dengan fabrikasi komponen reaktor dan kemungkinan transfer komponen-komponen ini ke dalam gedung reaktor," kata Amano dalam sebuah pernyataan kepada dewan gubernur IAEA, melaporkan pada periode sejak Agustus.

IAEA belum memiliki akses ke Korut sejak 2009 dan memantau kegiatan di sana melalui pencitraan satelit, yang berarti ia tidak dapat mengkonfirmasi pengamatannya.

Korut juga tampaknya terus bekerja di Sungai Kuryong di dekatnya yang dibendung tahun lalu untuk meningkatkan pasokan air yang tersedia untuk mendinginkan reaktor yang direncanakan atau yang sudah ada, yang memiliki kapasitas produksi sebesar 5 megawatt.

"Kegiatan lebih lanjut diamati di dekat Sungai Kuryong. Ini mungkin terkait dengan perubahan pada infrastruktur pendingin untuk reaktor 5MW (e) dan reaktor air ringan," ungkap Amano seperti dikutip dari 9News, Jumat (23/11/2018).

Ia menambahkan bahwa reaktor eksperimen kemungkinan ditutup sementara beberapa kegiatan yang tidak diketahui itu dilakukan.

Amano mengacu pada pertemuan antara Korut dan Korea Selatan (Korsel) pada bulan September di mana Korut menyatakan kesiapannya untuk mengambil tindakan termasuk pembongkaran permanen fasilitas nuklir utamanya di Yongbyon harus ada tindakan yang tidak ditentukan yang sesuai dari AS.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4069 seconds (0.1#10.140)