Menteri Israel Sebut Rencana Perdamaian Trump Buang-buang Waktu

Rabu, 21 November 2018 - 22:42 WIB
Menteri Israel Sebut Rencana Perdamaian Trump Buang-buang Waktu
Menteri Israel Sebut Rencana Perdamaian Trump Buang-buang Waktu
A A A
TEL AVIV - Rencana perdamaian Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang lama ditunggu-tunggu hanya buang-buang waktu. Hal itu diungkapkan Menteri Kehakiman Israel Ayelet Shaked.

"Saya pikir kesenjangan antara Israel dan Palestina terlalu besar untuk dijembatani," kata Shaked pada sebuah konferensi yang diselenggarakan oleh surat kabar Jerusalem Post.

"Saya pikir secara pribadi itu membuang-buang waktu," katanya ketika ditanya apa yang dia pikirkan tentang prakarsa perdamaian Trump yang diharapkan akan diungkap dalam beberapa minggu atau bulan ke depan seperti dikutip dari AFP, Rabu (21/11/2018).

Sementara mengekspresikan pesimismenya terhadap peluang untuk berdamai dengan Palestina saat ini, Shaked mengatakan ia akan tetap berpikiran terbuka tentang rencana AS.

"Meskipun saya menginginkan kedamaian seperti orang lain, saya hanya lebih realistis, dan saya tahu bahwa di masa sekarang tidak mungkin (berdamai dengan Palestina)," katanya, berbicara dalam bahasa Inggris.

"Tapi mari kita tunggu dan lihat apa yang akan mereka (AS) tawarkan," tukasnya.

Shaked adalah bagian dari partai sayap kanan Yahudi, anggota kunci dari koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia dan anggota lain dari partainya secara terbuka menentang solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.

Palestina telah bersumpah untuk memblokir rencana perdamaian Trump dan memutuskan hubungan dengan pemerintahannya setelah keputusannya Desember lalu untuk memindahkan kedutaan AS di Israel ke Yerusalem dan menyatakan kota suci itu sebagai Ibu Kota Israel.

Palestina juga melihat Yerusalem sebagai Ibu Kota negara masa depan mereka dan konsensus internasional adalah bahwa status Yerusalem harus dinegosiasikan antara kedua pihak.

Trump juga telah memangkas sekitar USD500 juta bantuan ke Palestina, yang menuduh Gedung Putih berusaha memeras mereka agar menerima rencana yang dianggap bias dan terang-terangan mendukung Israel.

Pembantu Trump Jason Greenblatt mengatakan baru-baru ini dalam sebuah wawancara dengan situs berita Times of Israel bahwa rencana perdamaian itu akan sangat terfokus pada kebutuhan keamanan Israel sementara tetap adil untuk Palestina.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4161 seconds (0.1#10.140)