5 Fakta Hari Al-Quds, Perayaan Dukungan Palestina Setiap Bulan Ramadan

Minggu, 07 April 2024 - 18:18 WIB
loading...
A A A
Protes dan unjuk rasa massal yang damai diadakan di beberapa negara di dunia, khususnya di negara-negara yang komunitasnya sangat pro-Palestina.

Demonstrasi Hari Quds terbesar diadakan di Pakistan, Iran, Irak, Lebanon, Yaman, Yordania, dan Tepi Barat yang diduduki, sementara demonstrasi juga dapat terjadi di negara-negara lain seperti India, Bahrain, Afrika Selatan dan Maroko, menurut Crisis24, sebuah kelompok intelijen global.

Dalam beberapa tahun terakhir, ratusan orang juga berdemonstrasi di negara-negara Barat termasuk Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman dan Australia.

Pertemuan-pertemuan ini tidak terbatas pada umat Islam saja. Orang-orang dari agama lain, termasuk Yahudi dan Kristen, juga bergabung. Para peserta demonstrasi terkadang juga meneriakkan slogan-slogan anti-Israel dan anti-Amerika Serikat, sambil membakar dan menginjak-injak bendera Israel.

Tahun ini, pemakaman besar-besaran juga akan diadakan di Teheran untuk anggota Garda Revolusi Iran yang tewas akibat serangan Israel di Damaskus, Suriah.

Iran juga menggunakan demonstrasi tersebut selama bertahun-tahun untuk menunjukkan kekuatan militernya. Pada tahun 2022, Korps Garda Revolusi Islam memamerkan beberapa jenis rudal yang dikembangkan secara lokal, termasuk rudal Khaibar Buster terbaru, di berbagai wilayah di Teheran.

Di London, dimana protes damai Hari Quds telah diadakan selama lebih dari 40 tahun, beberapa organisasi pro-Palestina telah menulis surat kepada Komisaris Polisi Metropolitan, mendesak mereka untuk menghentikan “taktik tangan besi” selama demonstrasi tahun ini.

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, banyak orang pro-Palestina yang melakukan demonstrasi dan protes ini telah terjadi. Namun, “Polisi Metropolitan telah menyalahgunakan kewenangan hukumnya untuk melecehkan pengunjuk rasa pro-Palestina”, demikian pernyataan dari Komisi Hak Asasi Manusia Islam (IHRC) di Inggris.

Pada tahun 2017, Walikota London, Sadiq Khan, meminta Menteri Dalam Negeri Amber Rudd untuk melarang pawai Hari Quds. Namun, dia menolak permintaan tersebut, dengan mengatakan bahwa masyarakat harus diizinkan untuk melakukan protes secara damai dan menunjukkan pandangan mereka “betapapun tidak nyamannya hal tersebut bagi sebagian besar dari kita”.

Pengunjuk rasa Hari Quds sering kali menghadapi risiko kebrutalan polisi dan militer. Pada tahun 2009 dan 2014, angkatan bersenjata Nigeria melancarkan serangan mematikan pada demonstrasi Hari Quds yang diadakan di kota utara Zaria, menurut IHRC (PDF).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2177 seconds (0.1#10.140)