Polandia Panggil Dubes Israel, Murka Warganya Dibantai Saat Misi Bantuan di Gaza
loading...
A
A
A
WARSAWA - Warsawa memanggil Duta Besar Israel Yacov Livne setelah pasukan kolonial Israel (IDF) membunuh seorang pekerja bantuan asal Polandia di Gaza.
Pihak berwenang Polandia mengkritik cara Israel menangani insiden tersebut dan menuntut kompensasi bagi keluarga korban.
Pada Senin (1/4/2024), IDF melancarkan tiga serangan udara berturut-turut terhadap konvoi kemanusiaan, menewaskan tujuh warga negara asing yang bekerja untuk organisasi bantuan World Central Kitchen (WCK), termasuk Damian Sobol dari Polandia.
Organisasi tersebut mengatakan tim WCK sedang melakukan perjalanan di area yang ditetapkan sebagai zona aman dan mobil tersebut terlihat berlogo WCK di berbagai sisinya.
IDF mengatakan serangan tersebut adalah akibat dari “kesalahan identifikasi,” dan Presiden Israel Isaac Herzog meminta maaf kepada pendiri WCK Jose Andres atas kematian para pekerja bantuan tersebut.
Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Israel, Israel Katz, pada Kamis, dan “menuntut penjelasan atas serangan tersebut,” menurut Kementerian Luar Negeri Polandia.
“Jika Israel dengan sengaja menyerang konvoi tersebut, keluarga korban berhak mendapatkan permintaan maaf dan kompensasi,” tulis Sikorski di X.
Para pejabat Polandia juga marah dengan komentar Livne kepada media Israel. Berbicara kepada saluran YouTube Kanal Zero, dubes Israel tersebut menegaskan kematian para pekerja bantuan bukanlah kejahatan perang, melainkan sebuah tragedi, dan IDF tidak pernah menargetkan kelompok kemanusiaan dengan sengaja.
“Livne seharusnya menggunakan kesempatan ini untuk berbicara kepada media Polandia dan mengatakan permintaan maaf yang sederhana dan manusiawi,” ungkap Perdana Menteri Polandia Donald Tusk pada Kamis.
Presiden Andrzej Duda juga meminta penjelasan, dengan menyatakan dia “tidak ragu bahwa Israel harus membayar kompensasi kepada keluarga warga negara (Polandia).”
Dalam wawancara terpisah dengan saluran berita Polandia TVP World, Livne menegaskan kembali insiden tersebut akan diselidiki secara menyeluruh.
Rezim kolonial apartheid Israel telah membunuh lebih dari 33.000 warga Palestina di Gaza, menurut pihak berwenang setempat.
Pihak berwenang Polandia mengkritik cara Israel menangani insiden tersebut dan menuntut kompensasi bagi keluarga korban.
Pada Senin (1/4/2024), IDF melancarkan tiga serangan udara berturut-turut terhadap konvoi kemanusiaan, menewaskan tujuh warga negara asing yang bekerja untuk organisasi bantuan World Central Kitchen (WCK), termasuk Damian Sobol dari Polandia.
Organisasi tersebut mengatakan tim WCK sedang melakukan perjalanan di area yang ditetapkan sebagai zona aman dan mobil tersebut terlihat berlogo WCK di berbagai sisinya.
IDF mengatakan serangan tersebut adalah akibat dari “kesalahan identifikasi,” dan Presiden Israel Isaac Herzog meminta maaf kepada pendiri WCK Jose Andres atas kematian para pekerja bantuan tersebut.
Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski berbicara melalui telepon dengan mitranya dari Israel, Israel Katz, pada Kamis, dan “menuntut penjelasan atas serangan tersebut,” menurut Kementerian Luar Negeri Polandia.
“Jika Israel dengan sengaja menyerang konvoi tersebut, keluarga korban berhak mendapatkan permintaan maaf dan kompensasi,” tulis Sikorski di X.
Para pejabat Polandia juga marah dengan komentar Livne kepada media Israel. Berbicara kepada saluran YouTube Kanal Zero, dubes Israel tersebut menegaskan kematian para pekerja bantuan bukanlah kejahatan perang, melainkan sebuah tragedi, dan IDF tidak pernah menargetkan kelompok kemanusiaan dengan sengaja.
“Livne seharusnya menggunakan kesempatan ini untuk berbicara kepada media Polandia dan mengatakan permintaan maaf yang sederhana dan manusiawi,” ungkap Perdana Menteri Polandia Donald Tusk pada Kamis.
Presiden Andrzej Duda juga meminta penjelasan, dengan menyatakan dia “tidak ragu bahwa Israel harus membayar kompensasi kepada keluarga warga negara (Polandia).”
Dalam wawancara terpisah dengan saluran berita Polandia TVP World, Livne menegaskan kembali insiden tersebut akan diselidiki secara menyeluruh.
Rezim kolonial apartheid Israel telah membunuh lebih dari 33.000 warga Palestina di Gaza, menurut pihak berwenang setempat.
(sya)