Pompeo Tegaskan AS akan Hukum Berat Pembunuh Khashoggi

Senin, 12 November 2018 - 18:16 WIB
Pompeo Tegaskan AS akan Hukum Berat Pembunuh Khashoggi
Pompeo Tegaskan AS akan Hukum Berat Pembunuh Khashoggi
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo menegaskan, bahwa AS akan menghukum dengan berat siapapun yang bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Kementerian Luar Negeri AS menyatakan, penegasan itu disampaikan Pompeo saat melakukan pembicaraan dengan Putra Mahkota Saudi, Mohammad bin Salman melalui sambungan telepon, semalam.

"Pompeo menekankan, bahwa Amerika Serikat akan menahan semua yang terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi yang bertanggung jawab, dan bahwa Saudi harus melakukan hal yang sama," kata juru bicara Kemlu AS, Heather Nauert, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (12/11).

Sebelumnya diwartakan, Khashoggi dilaporkan menderita ketika dicekik dengan tas plastik oleh skuat algojo Riyadh. Kata-kata terakhir yang menggambarkan dirinya tersiksa telah dirilis.

Di menit-menit akhir sebelum meninggal, wartawan Saudi yang menjadi kolumnis Washington Post itu memohon agar tas plastik dicopot dari kepalanya.

"Saya tercekik...Copot tas (plastik) ini dari kepalaku, Saya klaustrofobia," demikian kata-kata terakhir yang diucapkan Khashoggi. Ucapan terakhirnya itu dirilis wartawan investigasi surat kabar Sabah Turki, Nazif Karaman.

Menurutnya, ucapan terakhir Khashoggi tersebut berdasarkan rekaman audio. Rekaman itu telah dibagikan Presiden Tayyip Erdogan kepada pemerintah Arab Saudi, AS dan beberapa negara Eropa.

Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Pembunuhan yang melibatkan skuat algojo Riyadh yang berjumlah sekitar 15 orang itu berlangsung sekitar tujuh menit.

Setelah tewas tercekik tas plastik, tubuh Khashoggi dilaporkan dimutilasi dengan gergaji tulang dan dilarutkan dengan zat asam. Tubuh korban yang sudah menjadi cair itu lantas dibuang ke saluran pembuangan air.

Pemerintah Erdogan mengklaim telah memiliki rekaman tersebut sejak awal Oktober atau ketika pembunuhan itu terjadi.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3702 seconds (0.1#10.140)