3 Perdana Menteri Israel yang Mati Mengenaskan, Salah Satunya Dibunuh Rakyat Sendiri

Selasa, 02 April 2024 - 16:45 WIB
loading...
3 Perdana Menteri Israel yang Mati Mengenaskan, Salah Satunya Dibunuh Rakyat Sendiri
Instalasi seni menggambarkan mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon terbaring koma di ranjang rumah sakit, ditampilkan sebelum pembukaan resminya di Galeri Kishon di Tel Aviv 18 Oktober 2010. Foto/REUTERS/Nir Elias
A A A
TEL AVIV - Terdapat tiga Perdana Menteri Israel yang meninggal dunia secara mengenaskan. Penyebab kematian mereka beragam, namun satu yang paling mengenaskan adalah dibunuh oleh rakyatnya sendiri.

Bahasan tentang Perdana Menteri Israel ini memang tengah hangat mengingat saat ini Benjamin Netanyahu dilaporkan mengidap penyakit berbahaya, Hernia dan harus menjalani operasi dalam waktu dekat.

Hal tersebut membuat kursi kepemimpinan diserahkan pada Wakil PM dan menteri kehakiman Israel, Yariv Levin. Ini merupakan fase kritis bagi Zionis yang tidak didampingi oleh pemimpinnya kala negara mereka berperang melawan Hamas.

Sejak merdeka di tahun 1948, Israel memang kerap kali diselimuti dengan masalah. Utamanya masalah eksternal yang membuat mereka harus berperang dengan banyak negara tetangga. Hal ini tentulah membuat negara tersebut jadi wilayah yang tidak aman, baik untuk warga negara hingga para pejabat.

3 Perdana Menteri Israel yang Mati Mengenaskan

1. Ariel Sharon


Ariel Sharon yang lahir pada tahun 1928 ini menjabat sebagai Perdana Menteri Israel untuk periode 2001-2006. Sharon meninggal pada usia 85 tahun setelah koma selama delapan tahun menurut laman The Guardian.

3 Perdana Menteri Israel yang Mati Mengenaskan, Salah Satunya Dibunuh Rakyat Sendiri


Koma yang dialaminya ini dimulai sejak Mei 2006 hingga PM Israel tersebut dinyatakan meninggal pada Januari 2014.

Ariel Sharon diketahui memiliki masalah kelebihan berat badan dan menderita berbagai masalah medis, yang menyebabkan stroke hemoragik pada usia 78 tahun. Parahnya lagi dirinya dikenal tidak mengikuti nasihat dokternya dan terus bekerja.

Hal tersebut membuat banyak orang menilai kematiannya sebagai bentuk bunuh diri secara tidak langsung. Bagi Palestina sosok Sharon ini diibaratkan sebagai jagal sehingga delapan tahun koma yang dideritanya dianggap sebagai bentuk kutukan.

2. Menachem Begin


Menachem Begin menjabat sebagai Perdana Menteri Israel untuk periode 1977-1983. Menurut Washington Post, dia merupakan salah satu tokoh pasca-Perang Dunia II di Israel yang mencanangkan gerakan nasionalis Yahudi dan kepemimpinan negara tersebut selama empat dekade pertama.

3 Perdana Menteri Israel yang Mati Mengenaskan, Salah Satunya Dibunuh Rakyat Sendiri


Bagi sebagian besar orang, Begin dinilai sebagai sosok yang sangat mendukung gerakan Zionis, dirinya juga sempat jadi pemimpin oposisi di parlemen Israel. Pria yang lahir di tahun 1913 ini meninggal di usia 78 tahun.

Diketahui jika pemimpin Israel ini mengalami depresi berat setelah kepergian Istrinya di tahun 1983. Hal tersebut dianggap sebagai penyebab dirinya pensiun dari kursi pemerintahan.

Selama sembilan tahun terakhir, ia jarang tampil di depan umum kecuali untuk perawatan medis darurat atau menaruh bunga di makam istrinya. Karena itu banyak orang yang menduga kematiannya di tahun 1992 disebabkan oleh bunuh diri.

3. Yitzhak Rabin


Terakhir ada sosok Yitzhak Rabin, Perdana Menteri Israel yang pernah mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1994 atas peranannya dalam Perjanjian Oslo antara Israel dan Otoritas Palestina.

3 Perdana Menteri Israel yang Mati Mengenaskan, Salah Satunya Dibunuh Rakyat Sendiri


Perdana Menteri yang memimpin Israel di tahun 1967 ini meninggal di usia 73 tahun usai timah panas bersarang di tubuhnya ketika dia hendak memasuki mobil.

Petugas keamanan segera menangkap seorang ekstrimis Zionis yang bertanggung jawab atas tragedi itu, dia adalah mahasiswa hukum Israel berusia 27 tahun, yang bernama Yigal Amir.

Dilansir dari New York Times, pihak keamanan mengungkapkan jika Amir telah melakukan percobaan pembunuhan tersebut sebanyak dua kali.

Segera setelah kejadian tersebut, Menteri Luar Negeri Shimon Peres, mitra Rabin dalam perundingan perdamaian, secara otomatis menjadi Pejabat Perdana Menteri.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1438 seconds (0.1#10.140)