AS Munafik, Ratapi Pembantaian Warga Gaza tapi Kirim 1.800 Bom ke Israel

Minggu, 31 Maret 2024 - 05:54 WIB
loading...
AS Munafik, Ratapi Pembantaian...
Amerika Serikat dicap munafik karena meratapi pembantaian warga Gaza oleh tentara Zionis tapi mengirim 1.800 bom ke Israel. Foto/Amir Cohen/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dicap munafik setelah mereka meratapi pembantaian warga sipil di Gaza oleh tentara Zionis tapi menyetujui transfer ribuan bom dan jet tempur senilai miliaran dolar ke Israel.

Kecaman keras ini disampaikan para senator ternama Amerika, termasuk Bernie Sanders.

Pengiriman tersebut mencakup lebih dari 1.800 bom yang masing-masing berbobot 2.000 pon, menurut The Washington Post. Amunisi semacam itu dikaitkan dengan meningkatnya jumlah korban sipil akibat serangan Israel yang tanpa henti dan tanpa pandang bulu di Jalur Gaza, Palestina.



Senator Sanders dari Partai Demokrat menyebut langkah pemerintah Biden sebagai tindakan yang “tidak senonoh”.

“AS tidak bisa memohon kepada [Perdana Menteri Israel Benjamin] Netanyahu untuk berhenti mengebom warga sipil suatu hari nanti dan di hari berikutnya mereka akan mengiriminya ribuan bom lagi seberat 2.000 pon yang dapat meratakan seluruh blok kota. Ini tidak senonoh. Kita harus mengakhiri keterlibatan kita: Tidak ada lagi bom untuk Israel,” tulis Sanders di X.

Senator Jeff Merkley, juga dari Partai Demokrat, memiliki sentimen yang sama dengan Sanders.

“Pemerintahan Biden tidak dapat secara kredibel mendorong peningkatan akses kemanusiaan ke Gaza sekaligus mengirimkan senjata yang sama dengan yang digunakan pemerintah Netanyahu untuk membunuh warga Palestina yang tidak bersalah tanpa pandang bulu,” katanya.

“Salah di setiap level,” ujarnya, seperti dikutip dari New Arab, Minggu (31/3/2024).

Pengumuman transfer senjata Amerika ke Israel tersebut bertepatan dengan pengungkapan Presiden Biden atas kepedihan yang dialami oleh banyak komunitas Arab Amerika akibat perang di Gaza.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1312 seconds (0.1#10.140)