Siapa Diomaye Faye? Pemimpin Oposisi yang Memenangkan Pemilu Senegal

Rabu, 27 Maret 2024 - 22:22 WIB
loading...
Siapa Diomaye Faye? Pemimpin Oposisi yang Memenangkan Pemilu Senegal
Bassirou Diomaye Faye memenangkan pemilu presiden di Senegal. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Kandidat oposisi utama Senegal Bassirou Diomaye Faye tampaknya memenangkan pemilihan presiden.

Badan pemilihan umum belum merilis rincian hasil pemilu karena penghitungan suara sedang berlangsung. Hasil resmi diperkirakan akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. Namun hasil yang dirilis sejauh ini sudah menunjukkan Faye memperoleh lebih dari 50 persen suara – sehingga tidak perlu diadakan putaran kedua.

Para pendukungnya merayakannya di jalan-jalan ibu kota, Dakar, di tengah harapan bahwa pemerintahan baru dapat mengatasi kemiskinan dan korupsi yang terus berlanjut.

Kandidat dari koalisi pemerintahan yang akan mengakhiri masa jabatannya, mantan Perdana Menteri Amadou Ba, pada hari Senin mengakui kekalahan dari Faye beberapa jam setelah mengatakan bahwa dia siap untuk pemilihan putaran kedua. Presiden petahana Macky Sall juga mengucapkan selamat kepada Faye atas kemenangannya.

Siapa Diomaye Faye? Pemimpin Oposisi yang Memenangkan Pemilu Senegal

1. Politikus yang Pernah Dipenjara

Siapa Diomaye Faye? Pemimpin Oposisi yang Memenangkan Pemilu Senegal

Foto/Reuters

Faye telah dimasukkan ke dalam pusat politik Senegal lebih dari seminggu setelah dia dibebaskan dari penjara bersama dengan mentornya Ousmane Sonko, yang didiskualifikasi dari pemilu karena tuduhan pencemaran nama baik.

Pemimpin berusia 44 tahun itu mengikuti pemilu sebagai calon independen karena pembubaran partai Patriots of Senegal (PASTEF) Juli lalu karena menyebabkan kerusuhan. Partai PASTEF yang didirikan Sonko pada 2014 mendukung Faye.

Kelompok populis sayap kiri ini telah mengorganisir protes terhadap Presiden Macky Sall yang menuduh pemerintahannya melakukan korupsi dan gagal mengatasi kemiskinan kronis. Keputusan Sall untuk memperpanjang pemilu yang semula dijadwalkan pada bulan Februari memicu putaran krisis politik terbaru.

Pemilu digelar setelah adanya intervensi Mahkamah Konstitusi.

Faye lahir pada tahun 1980 di Ndiaganiao, Senegal bagian barat-tengah. Dia bertemu Sonko saat bekerja sebagai inspektur pajak di departemen pajak dan perkebunan pemerintah, dimana mereka berperan penting dalam pembentukan serikat pekerja.

2. Masuk Bui karena Dituduh Menyebarkan Hoaks

Siapa Diomaye Faye? Pemimpin Oposisi yang Memenangkan Pemilu Senegal

Foto/Reuters

Pada bulan April 2023, Faye ditangkap atas tuduhan termasuk menyebarkan berita palsu, penghinaan terhadap pengadilan dan pencemaran nama baik terhadap suatu badan, karena postingan media sosial.

Melansir Al Jazeera, Sonko ditangkap atas berbagai tuduhan pada Juli 2023 termasuk memprovokasi pemberontakan, berkonspirasi dengan kelompok “teroris”, membahayakan keamanan negara, dan perilaku tidak bermoral terhadap individu di bawah usia 21 tahun.

Faye, bersama Sonko, dibebaskan pada akhir 14 Maret, beberapa hari sebelum pemungutan suara, setelah undang-undang amnesti disahkan bulan ini.


3. Mantan Petugas Pajak yang Ingin Memberantas Korupsi

Faye, mantan inspektur pajak, telah berjanji untuk memberantas korupsi, memulihkan stabilitas dan memprioritaskan kedaulatan ekonomi, serta menghimbau kaum muda perkotaan yang frustrasi dengan pengangguran di negara Afrika Barat di mana 60 persen penduduknya berusia di bawah 25 tahun.

Dia ingin menyingkirkan Senegal dari franc CFA warisan era kolonial, yang dipatok pada euro. Dia mengusulkan untuk memperkenalkan mata uang baru. Franc CFA, yang didukung oleh Departemen Keuangan Perancis, diterima di 14 negara anggota.

Selain itu, ia ingin menegosiasikan ulang kontrak pertambangan dan hidrokarbon. Negara ini diperkirakan akan memulai produksi hidrokarbon tahun ini.

Tantangan terbesar bagi pemimpin baru ini adalah mengatasi tingkat pengangguran yang lebih dari 20 persen.

“Merupakan ketidakadilan karena saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan. Saya diberi ijazah negara dan negara tidak dapat mencarikan pekerjaan untuk saya,” Yacoub Diouf dari Senegal mengatakan kepada Nicolas Haque dari Al Jazeera.

4. Menjanjikan Demokrasi yang Lebih Baik

Siapa Diomaye Faye? Pemimpin Oposisi yang Memenangkan Pemilu Senegal

Foto/Reuters

Kemenangan bagi Faye adalah pertanda baik bagi demokrasi di Senegal, kata Alioune Tine, pendiri lembaga pemikir Afrikajom Center dan mantan direktur regional Amnesty International untuk Afrika Barat dan Tengah.

“Demokrasi muak dengan kekerasan politik, kekerasan negara, dan kematian,” kata Tine kepada Al Jazeera, merujuk pada kekerasan politik dalam beberapa tahun terakhir. Dia menambahkan, ketidakmampuan Sonko untuk mengikuti pemilu menunjukkan bahwa demokrasi sedang sakit.

“Tapi dia [Sonko] punya ide cemerlang untuk mencalonkan orang nomor dua itu menjadi calon,” ujarnya.

Tine menambahkan bahwa aspek positif dari demokrasi Senegal adalah sejak kemerdekaannya, Senegal tidak pernah mengizinkan kudeta militer, tidak seperti negara-negara Afrika Barat lainnya yang krisis politiknya sama dengan kudeta.

(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1336 seconds (0.1#10.140)