Kelompok Simpatisan ISIS Eksekusi Pekerja Medis di Nigeria

Selasa, 16 Oktober 2018 - 09:42 WIB
Kelompok Simpatisan ISIS Eksekusi Pekerja Medis di Nigeria
Kelompok Simpatisan ISIS Eksekusi Pekerja Medis di Nigeria
A A A
ABUJA - Seorang pekerja bantuan medis yang disandera di Nigeria sejak Maret oleh kelompok militan telah dibunuh setelah tenggat waktu untuk membebaskan mereka berakhir. Hal itu dikatakan oleh pemerintah Nigeria.

Tiga pekerja bantuan, Hauwa Mohammed Liman, Alice Loksha dan Saifura Hussaini Ahmed Khorsa, tengah bekerja di kota Rann ketika mereka diculik oleh Negara Islam di Afrika Barat (ISWA). Khorsa, seorang anggota Komite Internasional Palang Merah (ICRC), tewas pada bulan September lalu.

Tuntutan yang dibuat sebagai ganti pembebasan para sandera belum dilaporkan.

Kementerian Informasi Nigeria, dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email pada hari Senin, tidak mengkonfirmasi siapa yang tewas, selain mengatakan mereka adalah pekerja bantuan. Namun, pihak kepresidenan belakangan mengatakan di Twitter, Menteri Informasi Lai Mohammed bersimpati terhadap keluarga Hauwa Liman dan mencatat bahwa Pemerintah Federal melakukan semua dalam kekuasaannya untuk menyelamatkan hidupnya.

“Kami sangat sedih dengan pembunuhan ini, sama seperti dengan pembunuhan baru-baru ini terhadap pekerja pertolongan pertama. Namun, kami akan menjaga negosiasi tetap terbuka dan terus bekerja untuk membebaskan perempuan tak berdosa yang tetap berada di tahanan para penculik mereka,” kata menteri informasi Mohammed dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/10/2018).

Para militan mengatakan dalam sebuah video yang diposting online bulan lalu bahwa mereka akan membunuh setidaknya satu sandera setelah tenggat waktu hari Senin telah berlalu.

Video itu juga merujuk pada siswi Leah Sharibu (15) yang diculik pada Februari lalu dari sekolahnya di kota Dapchi.

Liman bekerja di rumah sakit yang didukung oleh ICRC dan Loksha sebagai perawat di pusat yang didukung oleh UNICEF.

Sementara itu, ICRC menghimbau agar korban yang masih hidup untuk diselamatkan karena tenggat waktu yang semakin dekat.

“Kami mendengar laporan yang menghancurkan bahwa Hauwa telah dieksekusi. Pada tahap ini, kami tidak memiliki konfirmasi bahwa ini benar. Kami sangat berharap tidak. Situasi ini memilukan dan pikiran kita tetap bersama keluarga,” kata juru bicara ICRC Krista Armstrong.

ISWA berpisah dari Boko Haram pada 2016 dan telah menewaskan ratusan tentara dalam serangan di Nigeria timur laut dalam beberapa bulan terakhir, kata sumber keamanan dan militer kepada Reuters. Seperti Boko Haram, kelompok ini ingin menciptakan sebuah negara terpisah di Nigeria timur laut yang menganut hukum Islam.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3408 seconds (0.1#10.140)